Diprotes, JK Tetap Eksekusi Terpidana Narkoba  

Reporter

Sabtu, 31 Januari 2015 06:47 WIB

Joko Widodo (dua kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan), Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno (tiga kiri), Ketua KPK Abraham Samad (kiri), Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti (dua kanan) dan Jaksa Agung H.M. Prasetyo (kanan atas), berjalan menuju lokasi keterangan pers terkait kasus hukum Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Istana Bogor, Jabar, 23 Januari 2015. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan eksekusi mati terpidana narkoba gelombang kedua tetap dilakukan. Dia mengatakan pemerintah tidak terpengaruh kecaman luar negeri, terutama negara asal terpidana. (Baca: Eksekusi Mati Anggota Bali Nine Belum Ditentukan)

"Tentunya tetap jalan terus, selama grasi terpidana ditolak Presiden," kata Kalla di kantornya, Jumat, 30 Januari 2015. "Keputusan tetap seperti itu dan harus dijalankan." (Baca: Australia Lobi Jokowi Batalkan Eksekusi Mati)

Kalla juga mengatakan sudah bertemu dengan beberapa perwakilan negara terpidana narkoba yang akan dieksekusi mati. Seperti perwakilan negara Australia yang dua warganya akan dieksekusi mati pada Februari 2015. (Baca: Eksekusi Diprotes, Menteri Tedjo: Kita Harus Tegas)

"Dengan Dubes Australia kami sudah bertemu. Mereka paham dan mengerti hukum yang diterapkan di Indonesia," ujar Kalla. "Lagi pula hukuman mati ada di setiap negara." (Baca: Nenek Ini Minta Jokowi Tak Tembak Mati Cucunya)

Permohonan grasi dua anggota Bali Nine asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, ditolak oleh Presiden Joko Widodo. Andrew Chan adalah otak komplotan penyelundup narkotik yang terendus pada 2005 di Bali. Andrew dan Myuran tertangkap saat menyelundupkan 8 kilogram heroin.

Keduanya telah diputus hukuman mati pada 2006 di Pengadilan Negeri Denpasar. Mereka kini masuk dalam daftar terpidana mati yang menunggu jadwal eksekusi.

Eksekusi mati tahap pertama yang dilakukan pemerintah Indonesia sebelumnya menuai kecaman dan kritik keras dari dunia internasional. Perwakilan negara Belanda dan Brasil, yang salah satu warganya dihukum mati beberapa waktu kemarin, memilih angkat kaki dari Indonesia.

Namun Kalla membantah adanya perwakilan negara yang angkat kaki akibat kebijakan hukuman mati itu. "Tidak ada yang pulang. Mereka semua paham konsep hukum kita," ujarnya.

REZA ADITYA

Terpopuler
Gara-gara Ini, Akbar Tandjung Tinggalkan Ical
Politikus PDIP Sebut Ada 3 Brutus di Ring-1 Jokowi

Koalisi Merah Putih Prabowo Siap Dukung Jokowi

Dekati Prabowo, Jurus Politik Jokowi Tepuk 2 Lalat

KPK vs Polri: Geger Bila Jokowi Jauhi Koalisi Mega

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

11 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

13 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

25 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

25 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

26 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

26 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

33 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya