Jokowi, Budi Gunawan, dan Embel-embel Megawati  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 30 Januari 2015 07:44 WIB

Presiden Jokowi menerima potongan tumpeng pertama dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam acara HUT PDIP ke-42 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, 10 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Bambang Wuryanto membantah kabar yang menyatakan partainya berencana menarik dukungan terhadap Presiden Joko Widodo jika tak kunjung melantik calon Kepala Kepolisian RI Budi Gunawan. "Itu rumor," katanya melalui pesan pendek, Kamis, 29 Januari 2015. (Baca: 3 Fakta, Nasib Budi Gunawan Semakin Tidak Jelas)

Kabar penarikan dukungan berkembang setelah Jokowi tak kunjung melantik Budi Gunawan. Jokowi menunda pelantikan itu lantaran Budi tengah tersangkut kasus dugaan korupsi yang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Sikap itu berseberangan dengan partai pendukungnya yang ingin segera melantik Kapolri.

Perbedaan sikap itu membuat Jokowi menjajaki dukungan politik dari Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto. Seusai pertemuan pada Kamis siang, 29 Januari 2015, Prabowo secara tegas menyatakan dukungannya terhadap komitmen Jokowi untuk menjaga institusi KPK dan Polri sebagai penegak hukum. (Baca: Tjahjo Bantah Jokowi Jumpa Megawati Bahas Kapolri)

Bambang enggan menanggapi pesan politik di balik pertemuan tersebut. Menurut dia, partai pendukung pemerintah tak pernah mengintervensi keputusan Presiden terkait dengan isu pelantikan Kapolri. "Kami hanya memberi usulan. Relawan saja boleh bersaran, apalagi partai pengusung. Toh, keputusan akhir, kan, ada pada Presiden," katanya.

Bambang juga menampik kabar yang menyatakan partai pengusung berencana menjegal pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara jika Jokowi tak kunjung melantik Budi Gunawan. Menurut dia, rumor itu sengaja diembuskan untuk menyesatkan persepsi publik. "Isu decoy (umpan palsu) selalu dibuat orang," katanya.

Bambang menduga isu itu sengaja dilempar oleh pihak yang ingin memanfaatkan polemik seputar pengangkatan Kapolri. Tujuannya tak lain untuk menyudutkan PDIP selaku partai utama pengusung pemerintah. "Setiap kelompok punya kepentingan. Mereka berebut agar kepentingannya dipenuhi. Cara pandang mereka jelas tidak adil," katanya. (Baca: Usai Jumpa Jokowi, Prabowo Kumpulkan Elite Partai)

Bahkan, kata Bambang, kalangan akademikus dan para pengamat politik juga mempersoalkan posisi PDIP dalam pemerintahan lewat acara yang dibungkus dengan kemasan "100 hari kinerja Jokowi". "Hasilnya sama, publik masih percaya kepada Jokowi dan ditambah embel-embel busuknya PDIP atau bahkan Ibu Mega," ujarnya.

RIKY FERDIANTO

Baca berita lainnya:
Sindir Jokowi, NasDem: Kalau Bisa Diintervensi, Jangan Jadi Presiden

Diminta Mundur Tim Jokowi, Budi Gunawan Bereaksi

Pengamat Forensik: Hasil Tes Christopher Janggal

Kenapa Surya Paloh Ngotot Budi Gunawan Dilantik?

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

2 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

8 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

13 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

15 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

15 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya