Massa dari Koalisi Masyarakat Anti Korupsi Kota Malang melakukan aksi solidaritas mendukung KPK, Malang, Jawa Timur, Senin 26 Januari 2015. Mereka juga mengecam keras pernyataan Menkopolhukam Tedjo Edhi Purdijanto yang menyatakan bahwa, dukungan rakyat terhadap KPK sebagai sesuatu yang tidak jelas. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Bekasi -Seniman Kota Bekasi, Jawa Barat, prihatin dengan perselisihan dua lembaga penegak hukum, yakni Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Karena itu, mereka menciptakan sebuah lagu berjudul Mars KPK untuk mendukung komisi antirasuah.
"KPK harus tetap ada agar ada pemerataan rezeki di negeri ini," kata Ketua Kelompok Penyanyi Jalanan Bekasi Ane Matahari, Selasa, 27 Januari 2015. Pemerataan yang dimaksud Ane adalah tak ada korupsi yang dilakukan oleh para pejabat negara. Dengan demikian, hak masyarakat untuk lebih sejahtera tak dipangkas atau masuk ke kantong pribadi oknum pejabat. (Baca: Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak)
Dari pengamatan Tempo, lirik lagu yang Ane ciptakan bersama Komunitas Penyanyi Jalanan, Sastra Kalimalang, penyair, dan budayawan, itu memberi dukungan terhadap komisi antirasuah. Lagu tersebut sempat dinyanyikan dalam aksi teatrikal di Jalan Chairil Anwar, Bekasi, atau di pinggir Kali Malang. (Baca: Politikus PDIP: Jokowi Bisa 'Game Over')
Salah satu cuplikan dalam lirik itu ialah, "Lahir dari rahim reformasi, Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia, berani menuntaskan misi suci, bersama rakyat mewujudkan masyarakat adil dan makmur". "KPK engkau satria bangsa, KPK engkau penegak keadilan, KPK engkau harapan bangsa, berpedoman Pancasila dan Undang-Undang 45". (Baca: Golkar Barter Lapindo dengan Budi Gunawan?)
"Jujur adalah roh kami, adil adalah napas kami, bersihkan negeri dari korupsi. Semoga Tuhan yang Mahatinggi selalu memberkahi. Komisi Pemberantasan Korupsi bergerak dari hati tanpa henti". (Baca: Pengacara Budi Gunawan Kini Incar Penyidik KPK)