Ditanya 'Rakyat Tak Jelas', Menteri Tedjo Mengelak  

Reporter

Editor

Febriyan

Selasa, 27 Januari 2015 15:07 WIB

Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno (tengah) bersama Kompolnas menggelar konfrensi press usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Januari 2015. Jokowi beralasan, Budi terpilih rekomendasi Kompolnas ada nama mantan ajudan Megawati Soekarnoputri itu, Hal ini juga yang dijadikan alasan tak melibatkan KPK serta PPATK. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Tangerang - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjianto enggan menjawab pertanyaan soal pelaporan dirinya ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Tedjo terus menghindari kejaran wartawan."Nanti jawabannya di sana," kata Tedjo sembari menunjuk tempat duduk setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa, 27 Januari 1952.

Tedjo dilaporkan sejumlah aktivis antikorupsi. Laporan ini disebabkan komentar Tedjo saat menanggapi dukungan masyarakat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus Cicak Vs Buaya Jilid II. Saat itu, Tedjo menilai kelompok pendukung Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai rakyat yang tak jelas. (Baca: Menteri Tedjo: Tak Percaya Polisi? Bubarkan Saja)

Menteri dari Partai Nasional Demokrat itu berada di Bandara Soekarno-Hatta untuk menghadiri pemusnahan alat bukti narkotik hasil tangkapan Badan Narkotika Nasional. Namun dia enggan menanggapi pertanyaan wartawan soal pelaporan dirinya ke Bareskrim Mabes Polri. Seusai acara, Tedjo langsung kabur menuju kendaraan dinas berpelat B-15-RI. Ia masuk melalui pintu sebelah kiri dan hanya berucap, "Saya masuk mobil, ya. Sudah, ya," katanya tersenyum sembari menutup pintu mobil dan meninggalkan awak media. (Baca juga: Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak)

Dalam pemusnahan narkotik jenis sabu itu, Tedjo tampil di podium. Dia menyatakan bahwa pemusnahan ini adalah bukti prestasi BNN dalam memberantas narkotik. Menteri kelahiran Magelang itu terlihat serius menguji barang bukti. Dengan sarung tangan, Tedjo menyobek kardus dan menukil sampel sabu, kemudian menyerahkannya kepada petugas laboratorium BNN. Dengan saksama pula Menteri Tedjo memperhatikan serbuk sabu yang telah berubah coklat, artinya positif mengandung methamphetamine.

AYU CIPTA


Berita Lainnya :
Ibu-ibu Ini Unjuk Rasa Minta Bus Sekolah Gratis
Tim Independen Jokowi Bahas Lagi Kisruh KPK-Polri
Identifikasi Korban Air Asia Terhambat karena Ini
Kata Menteri Tedjo Soal Pemusnahan Sabu 800 Kg
Garuda Diakui Sebagai Maskapai Bintang 5 Dunia

Berita terkait

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

10 Oktober 2018

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengimbau agar polemik yang terjadi antara Polri dan KPK tak diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito: Densus Tipikor Dibentuk Setelah Pansus KPK Reda

29 Desember 2017

Kapolri Tito: Densus Tipikor Dibentuk Setelah Pansus KPK Reda

Rencana Kapolri membentuk Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi akan dilanjutkan setelah perseteruan KPK dengan DPR mereda.

Baca Selengkapnya

Ditanya Soal Cicak vs Buaya Jilid 4, Jubir KPK: Fokus Masing-Masing Saja

10 November 2017

Ditanya Soal Cicak vs Buaya Jilid 4, Jubir KPK: Fokus Masing-Masing Saja

Menurut Febri dalam tugas KPK menangani kasus-kasus besar, ada kemungkinan terganggu dengan berbagai hal baik isu hukum maupun non hukum.

Baca Selengkapnya

SPDP Pimpinan KPK, Direktur LBH: Indikasi Cicak Vs Buaya Jilid 4

10 November 2017

SPDP Pimpinan KPK, Direktur LBH: Indikasi Cicak Vs Buaya Jilid 4

Direktur LBH Jakarta Alghiffari Aqsa mengatakan terbitnya SPD dua pimpinan KPK merupakan adanya indikasi Cicak versus Buaya jilid 4.

Baca Selengkapnya

SPDP Bos KPK Akan Picu Cicak vs Buaya 4: Kapolri Tito Menjawab

9 November 2017

SPDP Bos KPK Akan Picu Cicak vs Buaya 4: Kapolri Tito Menjawab

Tito Karnavian menyampaikan komitmen tidak ingin membuat gaduh antara Polri dan KPK.

Baca Selengkapnya

Polri Minta Rencana Pendirian Densus Antikorupsi Tak Jadi Polemik

26 September 2017

Polri Minta Rencana Pendirian Densus Antikorupsi Tak Jadi Polemik

Menurut Syafruddin, keberadaan Densus Antikorupsi akan menopang kinerja KPK, sebab fokus KPK adalah memicu pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Anti Korupsi Usul Direktur Penyidikan KPK Dicopot  

30 Agustus 2017

Aktivis Anti Korupsi Usul Direktur Penyidikan KPK Dicopot  

Aktivis mencatat tiga pelanggaran yang dilakukan Direktur Penyidikan KPK Brigjen Pol Aris Budiman.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kapolri Soal Telegram Rahasia

26 Desember 2016

Penjelasan Kapolri Soal Telegram Rahasia

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan jika ada yang berbuat satu, ada yang bermasalah satu, maka akan mempengaruhi citra institusi.

Baca Selengkapnya

Telegram Rahasia yang Dianggap Langkah Mundur Polisi

26 Desember 2016

Telegram Rahasia yang Dianggap Langkah Mundur Polisi

Sumber Tempo menyebutkan surat telegram itu diterbitkan lantaran sejumlah polisi sedang terjerat masalah hukum di KPK.

Baca Selengkapnya

Bebas, Akankah Antasari Azhar Terjun ke Politik?  

10 November 2016

Bebas, Akankah Antasari Azhar Terjun ke Politik?  

Antasari Azhar menyatakan ingin menjadi wartawan. "Biar kita saling tulis," katanya.

Baca Selengkapnya