Dekat Taman Nasional, Smelter Nikel Batal Dibuat  

Reporter

Senin, 26 Januari 2015 14:19 WIB

Seekor monyet ekor panjang berlarian di Pantai Bama Taman Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur (7/12). Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Situbondo - Sekretaris Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Syaifullah mengatakan telah menghentikan seluruh perizinan pendirian pabrik pengolahan nikel (smelter) milik PT Situbondo Metallindo. Proses perizinan dihentikan setelah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melarang pendirian smelter itu karena berdekatan dengan Taman Nasional Baluran.

Menurut Syaifullah, terbitnya surat larangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu secara otomatis menghentikan seluruh perizinan di tingkat lokal. “Surat-surat yang pernah dikeluarkan pemerintah daerah tidak ada gunanya lagi,” kata Syaifullah, Senin, 26 Januari 2015. Kemungkinan besar, kata Syaifullah, PT Situbondo Metallindo akan mencari lokasi di daerah lain karena sudah dua kali gagal berdiri di Situbondo. (Baca: Pembangunan Smelter Nikel di Baluran Dikaji Serius)

Perusahaan itu berencana membangun pabrik seluas 100 hektare di Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa, serta Desa Agel dan Desa Pesanggarahan, Kecamatan Jangkar, Situbondo. Karena kesulitan mendapatkan lahan, perusahaan yang berpusat di Cina ini kemudian memindahkan lokasi pembangunan pabriknya ke Desa Wonorejo, sekitar 500 meter dari Taman Nasional Baluran.

PT Situbondo Metallindo menggunakan lahan tanaman kapuk milik PT Baluran seluas 360 hektare dengan nilai investasi sekitar Rp 4 triliun. Rencananya, perusahaan itu akan memproduksi 243.600 ton ferronickel alloy per tahun. (Baca: Profauna: Smelter Rusak Taman Nasional Baluran)

Rencana itu mengundang protes pegiat lingkungan lantaran menggunakan lahan Taman Nasional seluas 25 ribu hektare itu. Di antaranya ProFauna. “Sejak awal kami menolak keras adanya smelter di Baluran,” kata juru kampanye ProFauna, Swasti Prawidya Mukti. Smelter dinyatakan tidak layak berdiri di dekat taman nasional karena membahayakan keanekaragaman hayati.

ProFauna, kata Swasti, tidak lagi mempermasalahkan ke mana smelter itu akan dipindahkan. Asalkan tidak mengancam kawasan konservasi.

IKA NINGTYAS


Terpopuler
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK
Jokowi Bikin Tim, Ada 7 Keanehan Kasus Bambang KPK






Advertising
Advertising

Berita terkait

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

3 hari lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

4 hari lalu

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

Big Daddy Dune menjadi simbol keindahan alam Namibia dan menjadi tujuan populer bagi para wisatawan yang mencari petualangan.

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

10 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

45 hari lalu

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

Persidangan kasus kriminalisasi warga Karimunjawa ungkap bukti-bukti pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

45 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

48 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

56 hari lalu

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

Merayakan musim semi di Korea melihat keindahan alam dari bunga Sakura, Desa Gwangyang, Taman Hutan, Seoraksan, Gyeongju, Festival Tulip, Pulau Nami.

Baca Selengkapnya

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

59 hari lalu

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

Sejumlah kawasan hutan wisata dan taman nasional yang ada di Sumatera Selatan dilakukan penghijauan.

Baca Selengkapnya

7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

2 Maret 2024

7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

Bagi Anda yang tertarik untuk liburan di daerah Jawa Timur, Taman Nasional Baluran bisa jadi pilihan. Ini spot wisata menarik di Baluran.

Baca Selengkapnya

Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

19 Februari 2024

Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Penutupan Taman Nasional Baluran dilakukan untuk pemulihan kawasan sekaligus evaluasi kunjungan wisata.

Baca Selengkapnya