Mathur Husyairi, aktivis Madura yang ditembak. Twitter.com
TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi Komisi Pemberantasan Korupsi Priharsa Nugraha menyatakan aktivis antikorupsi Bangkalan, Mahtur Kusairi, yang ditembak orang tak dikenal belum pernah menjalani pemeriksaan di komisi antirasuah. "Dia belum pernah diperiksa," ujar Priharsa melalui pesan singkat, Rabu, 21 Januari 2015.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto turut berduka atas penembakan terhadap Mathur. Bambang pun berharap pihak kepolisian segera menemukan titik terang motif penembakan Mathur. "Kenapa ini jadi perhatian KPK? Karena Mathur Kusairi pernah memberikan pengaduan ke KPK," ujar Bambang. Sayangnya, dia enggan mengemukakan kasus dugaan korupsi yang diadukan Mathur ke komisi antirasuah.
Dia berharap Mathur ditembak bukan karena posisinya sebagai aktivis. Menurut Bambang, pihak Kepolisian Resort Bangkalan dibantu Kepolisian Daerah Jawa Timur sedang mengklarifikasi kasus penembakan ini. "Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama bisa mengetahui apa motif penyebab saudara Mahtur Kusairi ditembak," ujarnya. (Baca: Persoalkan Raskin, Aktivis di Bangkalan Dibacok)
Mathur yang merupakan Direktur LSM CIDE, ditembak orang tak dikenal saat sedang membuka pagar rumahnya. Penembakan dilakukan di rumah Mathur di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Kota, Bangkalan, sekitar pukul 01.30 WIB, Selasa, 20 Januari 2015. Saat ini, Mathur dalam penanganan medis di Rumah Sakit Dokter Soetomo, Surabaya. Kondisinya dikabarkan kritis.
Sejauh ini hanya satu kasus di Bangkalan yang ditangani KPK, yakni kasus dugaan suap yang menjerat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan Fuad Amin Imron.