MUI Bandung Kaji Logo Hotel Zodiak  

Reporter

Selasa, 20 Januari 2015 08:29 WIB

Warga menggelar unjuk rasa memprotes logo Hotel Zodiac di kawasan Setrasari, Bandung, Jawa Barat, 19 Januari 2015. Warga menuntut pihak hotel untuk mengganti logonya tersebut. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung Maftuh Kholil belum bisa memastikan logo Hotel Zodiak yang menyerupai lafaz Allah terbalik bisa dikategorikan sebagai bentuk penghinaan. Menurut Maftuh, hal tersebut perlu pengkajian untuk memastikan, apakah hotel Zodiak menggunakan logo yang bertendensi menistakan agama.

Maftuh menyatakan lembaganya akan mengkaji selama satu minggu melalui kaca mata sejarah. "Zodiak, kan, berasal dari peradaban Yunani. Dan peradaban Yunani jauh lebih dulu daripada kemunculan Islam. Dari situ akan, kami kaji siapa yang meniru siapa," ujarnya kepada Tempo, Senin, 19 Januari 2014. (Baca juga: Logo Hotel Lafaz Allah, MUI: Belum Tentu Itu Salah.)

Pada Senin siang, Hotel Zodiak didemo puluhan orang yang tergabung dalam lembaga swadaya masyarakat Barisan Tatar Bojo Nagara (Bantara). Mereka mendesak Hotel Zodiak menurunkan dan mengganti logo yang mirip lafaz Allah terbalik tersebut. Massa menilai logo tersebut menghina umat Islam. (Baca juga: Warga Demo Hotel dengan Logo Mirip Lafaz Allah.)

Namun manajemen hotel membantah bermaksud melecehkan agama tertentu. Pihak menajemen hotel, Nurdin Muhamad, menuturkan logo tersebut diambil dari rasi bintang Virgo. Dan logo-logo zodiak selalu digunakan pada lima cabang hotel Zodiak lain di Kota Bandung. "Memang, print -nya seperti itu. Itu bukan keinginan kami membuatnya seperti itu, karena memang dari zaman Yunani-nya seperti itu," ujar Nurdin. (Baca juga: Logo Mirip Lafaz Allah, Ini Kata Hotel Zodiak.)

Namun kemarahan warga sempat redam ketika kedua belah pihak dipertemukan dengan Ketua Bidang Fatwa MUI Bandung. Mereka sepakat tenang sebelum MUI mengeluarkan keputusan.

IQBAL T. LAZUARDI S.




Berita lain:
Jokowi Tak Mempan Dilobi Raja dan PM Belanda
Keluarga Korban Air Asia Berebut Jadi Ahli Waris
Geram, Fadli Zon: Hanya Tuhan yang Mengevaluasi KPK







Advertising
Advertising

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

9 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

10 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

11 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

16 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

17 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

17 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

17 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

17 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

46 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya