Kemenlu Belum Tahu Brasil dan Belanda Tarik Dubes  

Reporter

Minggu, 18 Januari 2015 11:29 WIB

Mochamad Choerul Anam, kuasa hukum terpidana mati Namaona Denis, warga negara Malawi, menunjukan surat dari Komnas HAM di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jateng, 16 Januari 2015. Komnas HAM menyampaikan surat kepada Jaksa Agung mengenai permintaan penundaan eksekusi mati terhadap Namaona Denis, terkait dengan diajukanya Peninjauan Kembali (PK) yang kedua. ANTARA/Idhad Zakaria

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri mengklaim belum mengetahui pemerintah Brasil dan Belanda menarik perwakilan atau duta besarnya dari Indonesia. Penarikan dilakukan setelah Kejaksaan Agung melaksanakan eksekusi terhadap terpidana mati kasus narkoba asal Brasil, Marco Archer Cardoso Moreira; dan asal Belanda, Ang Kiem Soei.

"Kita belum dapat informasi itu. Belum ada laporan resmi," kata juru bicara Kementerian, Armanatha Nasir, saat dihubungi, Ahad, 18 Januari 2015.

Armanatha menyatakan pemerintah telah mengkomunikasikan dengan baik seluruh informasi dan alasan pelaksanaan eksekusi terhadap keluarga dan pemerintah asal terpidana mati. Komitmen Indonesia terhadap pemberantasan kejahatan narkoba, menurut dia, sudah diketahui dan dipahami setiap perwakilan negara tetangga bahkan sebelum ada pengumuman nama eksekusi. (Baca: Kutuk Eksekusi, Belanda Tarik Dubes dari Jakarta.)

Menurut Armanatha, keputusan eksekusi mati tak akan berubah apa pun bentuk upaya diplomasi yang dilakukan. Kementerian mengklaim negara lain paham bagaimana parahnya tingkat kerusakan yang diakibatkan pengedaran dan penyalahgunaan narkoba.

Beberapa data yang disampaikan kepada negara lain adalah tingkat kematian per hari akibat narkoba sekitar 40-50 orang, dan sekitar 4,5 juta warga berada dalam status ketergantungan. Yang paling utama, tingkat kecanduan atau pemakai narkoba di Indonesia sudah mulai umur 10 hingga 19 tahun. "Berarti mereka masih SD sudah pakai narkoba. Demografik Indonesia akan hancur kalau kaum mudanya sudah kecanduan," kata Armanatha. (Baca: Protes Eksekusi, Dubes Brasil Ditarik dari Jakarta.)

Enam terpidana mati telah dieksekusi dinihari tadi di dua lokasi berbeda. Lima terpidana yakni Marco Archer Cardoso (Brasil), Ang Kiem Soei alias Tommy Wijaya (Belanda), Namaona Denis (Malawi), Daniel Enemuo (Nigeria), dan Rani Andriani dieksekusi di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Sedangkan warga negara Vietnam, Tran Thi Bich Hanh, dieksekusi di Boyolali. Keenamnya dijatuhi hukuman mati karena masing-masing terbukti mengedarkan, menjadi bandar, bahkan memiliki pabrik narkotik. (Baca: Dunia Desak RI Batalkan Hukuman Mati.)

FRANSISCO ROSARIANS

Baca juga:
Kutuk Eksekusi, Belanda Tarik Dubes dari Jakarta
Protes Eksekusi, Dubes Brasil Ditarik dari Jakarta
Wow, Makanan Warteg pun Bisa Disulap Sekelas Hotel
Rani Puasa 40 Hari Demi Tak Dieksekusi Mati




Advertising
Advertising

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

16 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

Kementerian Luar Negeri Rusia dengan keras mengutuk serangan pada perdana menteri Slovakia dan mendoakan agar Robert Fico lekas bugar

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

5 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

7 hari lalu

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

8 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

Kementerian Luar Negeri menilai gelombang unjuk rasa pro-Palestina di sejumlah negara adalah bentuk kekecewaan mahasiswa pada negara atas perang Gaza

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

9 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

10 hari lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

11 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya