TKW Sihatul Alfiyah dan Kisah Memerah 300 Sapi  

Reporter

Jumat, 16 Januari 2015 14:54 WIB

Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Banyuwangi - Sihatul Alfiyah, tenaga kerja Indonesia yang mengalami kekerasan oleh majikannya di Taiwan lalu koma 16 bulan, meninggal pada Kamis, 15 Januari 2015. Sihatul, 25 tahun, meninggal dalam perawatan yang sedang dijalaninya di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan, Banyuwangi.

“Dia sempat menganggukkan kepala beberapa kali pada saya sebelum meninggal,” kata Suhandi, 27 tahun, suami Sihatul. (Baca: Natal Emosional TKW Korban Siksa di Malaysia.)

Sihatul pergi ke Taiwan melalui PT Sinergi Bina Karya di Malang pada Mei 2012. Sebelumnya, dia pernah bekerja di Arab Saudi. Sihatul sebenarnya tak berniat pergi ke Taiwan, tapi karena bosan menunggu di tempat penampungan tenaga kerja Indonesia di Malang, dia menyambut saja tawaran bekerja di peternakan sapi perah di Taiwan. Itu pun dia rela membayar Rp 3 juta.

Namun, bayangan bekerja di tempat enak pupus. Sebab, Sihatul harus mengurus 300 ekor sapi perah seorang diri, dari memberi pakan, membersihkan kandang, hingga memerah susu. Dia harus memulai pekerjaan berat itu sejak pukul tiga dinihari hingga sepuluh malam. "Hanya istirahat sebentar di siang hari," kata Sutiah, ibu Sihatul, bercerita.

Derita Sihatul tak berhenti di situ. Dia harus rela tidur di kamar sempit berdekatan dengan kandang sapi. Bila kerjanya lamban, majikannya akan langsung menendang atau menamparnya. Beberapa kali Sihatul berkeluh-kesah kepada ibu dan suaminya, Suhandi, yang bekerja sebagai buruh perkebunan sayur di Malaysia.

Untuk pekerjaan yang berat itu, Sihatul mendapat upah 15 ribu dolar Taiwan. Tak ada hari libur bagi Sihatul. Bahkan dia tak bisa pergi sebentar saja ke rumah sakit untuk memeriksakan luka lebam akibat tendangan majikannya. Sihatul pernah pingsan karena kelelahan.

Pada 22 September 2013, Sihatul melakukan komunikasi terakhir dengan Sutiah. Saat itu, seperti biasa, Sihatul kembali mengeluhkan pekerjaannya yang tak nyaman. Setelah itu, Sihatul menelepon kakaknya, Siti Emilatun, yang juga berada di Taiwan. Dia curhat tentang berbagai hal, termasuk keinginannya pulang ke Banyuwangi.

Lama bercakap-cakap, Sihatul berjanji kepada kakaknya akan menelepon kembali setelah lewat pukul sepuluh malam waktu setempat karena akan kembali bekerja. Tapi, ditunggu beberapa jam, telepon dari sang adik tak kunjung datang. Saat ditelepon balik oleh kakaknya, ternyata telepon seluler Sihatul mati. Sekitar pukul 23.00, dia menerima kabar bahwa adiknya dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.

Awalnya dokter memvonis Sihatul terkena gagal jantung. Sejak saat itu, Sihatul mengalami koma. Sihatul sempat dirawat di Chi Mei Medical Centre di Liouying, Taiwan, sebelum dibawa pulang keluarganya ke Banyuwangi pada Mei tahun lalu.

IKA NINGTYAS

Terpopuler
KPK: Jokowi, Tak Ada Jalan Lantik Budi Gunawan
PDIP Ngotot Budi Gunawan Dilantik, Jokowi Repot
Bahas Budi Gunawan, KPK Bertemu Jokowi
Kabar Kabareskrim Dicopot, Menteri Tedjo Tak Tahu

TKI

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

13 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

11 November 2023

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.

Baca Selengkapnya