Petisi Desak Jokowi Batalkan Budi Gunawan Beredar

Reporter

Minggu, 11 Januari 2015 10:27 WIB

Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Petisi online yang mendesak Presiden Joko Widodo membatalkan pencalonan Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia mulai beredar. Petisi yang digagas oleh aktivis Indonesia Corruption Watch, Emerson Yuntho, ini meminta Jokowi melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam proses pemilihan Kapolri.

"Secara mengejutkan, Jokowi telah mengirim surat pada DPR dan mengusulkan Budi Gunawan sebagai satu-satunya calon Kapolri, hal ini tentu mengecewakan," kata Emerson dalam petisinya di laman Change.org yang diakses Tempo pada Ahad, 11 Januari 2015. (Baca:Budi Gunawan Pilihan Jokowi, Cita Rasa Megawati)

KPK, ujar Emerson, merasa tidak pernah dilibatkan atau dimintai keterangan mengenai rekam jejak para calon Kapolri. Petisi ini pun dibuat agar Jokowi menarik usulnya kepada DPR tersebut.

Emerson membuat petisi itu sebelum nama Budi Gunawan mencuat sebagai calon tunggal Kapolri pada 9 Januari 2015. Petisi tersebut bertujuan mendesak Jokowi agar melibatkan KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dalam proses seleksi calon Kapolri. (Baca:Jokowi Pilih Budi Gunawan, KPK Dilupakan)

"Muncul kerisauan bahwa ada calon Kapolri yang diduga memiliki rekening tak wajar dibandingkan penghasilan yang seharusnya mereka terima dan banyak rekam jejak lainnya yang tidak diketahui publik," kata Emerson.

Petisi itu meminta Jokowi menunda penyerahan nama Kapolri ke DPR sampai ada investigasi mendalam tentang rekam jejak kandidat. Selain itu, Jokowi harus memastikan lembaga seperti KPK, PPATK, Direktorat Jenderal Pajak, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia terlibat dalam proses seleksi agar Kapolri yang terpilih benar-benar figur terbaik. (Baca: Heboh Budi Gunawan, Jokowi Bikin Skandal Politik)

Emerson kemudian memperbarui petisi ini setelah dipastikan Jokowi telah menyerahkan nama Budi Gunawan kepada DPR. Hingga Ahad pukul 09.00 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani 289 pendukung.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Baca juga:
Jonan: Pencarian Black Box Air Asia Bukan Utama
Jenazah Pria Diduga Teroris Dibawa ke Makassar
Manchester City Andalkan Jovetic
Kantor VoA di Jakarta Diteror Bom

Berita terkait

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

7 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

17 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

20 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

22 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

25 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

25 hari lalu

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.

Baca Selengkapnya

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

26 hari lalu

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

ICW meminta Kejaksaan Agung tak hanya mengejar pelaku secara personal, tapi korporasi dalam kasus korupsi di kawasan IUP PT Timah.

Baca Selengkapnya

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

27 hari lalu

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

Wakil Ketua KPK mengatakan, hanya orang-orang yang sial saja yang terkena OTT

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

28 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

32 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya