Menteri Anies Baswedan berpidato dalam Peresmian Gedung SMA Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, di Sabah, Malaysia, 20 Desember 2014. Foto: Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan kementeriannya akan melatih para pembuat soal ujian nasional. "Untuk meningkatkan kualitas ujian anak didik," kata Anies di kantornya, Rabu, 7 Januari 2015.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini berharap, dengan kualitas soal ujian lebih baik, murid-murid Indonesia bisa berpikir lebih luas. "Jangan lagi low order thinking. Harus lebih ditingkatkan lagi," katanya. (Baca: Menteri Anies Ditantang ICW Hapus Ujian Nasional)
Menteri lulusan University of Maryland, College Park, Amerika Serikat, ini berharap model soal ujian di Indonesia bisa seperti GRE (The Graduate Record Examination) atau SAT (The Scholastic Aptitude Test) di Amerika. Menurut dia, agar para pembuat soal ujian di Indonesia bisa lebih baik lagi, perlu mengundang pembuat soal GRE dan SAT. "Perlu mengundang orang luar untuk melatih pembuat soal Indonesia," katanya. (Baca: Temuan Ombudsman Soal Kelemahan Ujian Nasional)
Namun rencana untuk memberikan pelatihan kepada para pembuat soal Indonesia ini kemungkinan tidak akan dilaksanakan pada tahun ini. "Tahun ini tidak akan terkejar. Kemungkinan tahun depan," katanya.
GRE adalah tes standaryangmerupakan persyaratanpenerimaanuntuk sebagian besarlulusan sekolahdi Amerika Serikat. Tes ini dibuat olehEducational Testing Service(ETS). Ujian ini mengukurpenalaran verbal, penalarankuantitatif, menulisanalitis, danketerampilanberpikir kritisyang telahdiperolehselamajangka waktu yang panjangdanyangtidak berhubungan denganbidang studi spesifik. Sedangkan SATadalah tes standar yang banyak digunakanuntuk ujian masuk akademi atau universitas di Amerika Serikat.