Menteri Indroyono Soesilo memberikan keterangan kepada awak media, di Gedung KKP, Jakarta, 21 November 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo menantang civitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan teknologi yang mampu memperkuat data kemaritiman Nusantara. Alasannya, teknologi memiliki peranan penting dalam mengintegrasikan potensi maritim di setiap pelosok daerah. (Baca juga: Wawancara Menteri Indroyono Soal Kantor dan Maritim)
"Agar kita loncat dari negara lower middle income menjadi upper middle income, jawabannya adalah dengan IPTEK dan inovasi," kata Menteri Indroyono saat mengisi kuliah tamu Pembangunan Kemaritiman Indonesia sebagai Poros Maritim dan Tol Laut di ITS Surabaya, Senin, 5 Januari 2015.
Menurut Indroyono, salah satu tugas Kementerian yang ia pimpin adalah mengatasi illegal fishing dan illegal mining. Dengan adanya pusat data maritim diharapkan dapat mengurai permasalahan birokrasi yang membelit ketika terjadi pelanggaran hukum di lapangan. "The next assignment is to integrate maritime control, dan saya tantang yang bikin itu ITS. Nanti saya adu dengan teman-teman dari kampus lain," ujarnya. (Baca juga: Indroyono: Negara Lain Mikir 10 Kali Serang Kita)
Mantan kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan itu mengungkapkan, sebelumnya ITS telah membuat sistem yang mengintegrasikan radar udara sipil dengan militer pada tahun 2004. "Saya minta setahun diselesaikan," katanya.