AirAsia QZ8501 Hadapi Gunungan Butiran Es

Reporter

Sabtu, 3 Januari 2015 18:09 WIB

Badan Meteorologi dan Geofisika mengungkapkan saat penerbangan pesawat AirAsia QZ8501, terdapat awan Cumulonimbus di sekitar wilayah Bangka Belitung dan Kalimantan. "awan Cumulonimbus merupakan musuh bersama dunia penerbangan" menurut Direktur Utama AirNav Bambang Tjahjono di kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, 29 Desember 2014. Wild Horizons/UIG via Getty Images.

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca yang buruk diperkirakan memicu jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Analisis profesor Edvin Aldrian dan rekannya yang dipublikasikan di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum lama ini memperlihatkan betapa bahayanya awan-kumulonimbus bagi penerbangan

Kepala Penelitian dan Pengembangan BMKG itu memaparkan bahwa di lokasi pesawat AirAsia hilang kontak tersebut muncul awan kumulonimbus yang besar. Awan yang mengandung butiran es ini menggunung dari ketinggian 30-an ribu kaki hingga 48 ribu kaki.

Dari data citra satelit diperkirakan suhu udara di puncak awan itu -80 sampai -85 derajat Celsius. “Ini berarti terdapat butir-butiran es di dalamnya,” tulis Edvin Aldrian dalam paparan sepanjang 14 halaman itu. Ia juga menggambarkan ada beberapa puncak awan yang menghadang jalur AirAsia QZ8501 yang terbang dari Surabaya menuju Singapura itu.

Pesawat AirAsia terbang pada ketinggian 32 ribu kaki dan sempat minta izin untuk naik ke 38 ribu kaki sebelum hilang kontak. Pesawat ini juga sempat beberapa kali bergeser ke kiri seperti terlihat di radar. Menurut Edvin, perubahan itu mungkin karena menghadapi cuaca yang buruk itu.

Edvin Aldrian pun menyimpulkan bahwa cuaca merupakan faktor pemicu terjadinya kecelakaan AirAsia. "Butiran-butiran es dapat menyebabkan mesin pesawat mengalami kerusakan karena pendinginan." Pakar penerbangan pun mengakui besarnya bahaya awan yang mengandung butiran es ini, bahkan bisa membuat pesawat kehilangan tenaga. (Baca: Jika- Pesawat-Terobos-Awan-Culumonimbus)

Analisis Edvin itu konsisten dengan pernyataan pejabat BMKG yang sesaat setelah dinyatakan hilang kontak. Pada Ahad siang, 28 Desember 2014, pejabat BMKG Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sudah menduga jatuhnya pesawat AirAsia disebabkan awan-komulonimbus yang memenuhi rute pesawat ini.

F. ROSARIANS | BMKG

Terpopuler
Air Asia QZ8501, Surat BMKG Ini Picu Jonan Marah
Korban Air Asia QZ8501 Ditemukan Duduk di Kursi
Air Asia Berani Tambah Jadwal Tanpa Izin, Kenapa?

Rute Air Asia Surabaya ke Singapura Dibekukan
Lokasi Ekor Pesawat AirAsia QZ8501 Ditemukan
Jonan Damprat AirAsia, Pilot Tulis 'Surat Cinta'

Berita terkait

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

3 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

3 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

19 hari lalu

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Air Asia mengangkut lebih dari 310 ribu penumpang selama arus mudik Lebaran 2024 atau 3-18 April 2024 dengan lebih dari 2.000 penerbangan.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

23 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

54 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

54 hari lalu

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

Air Asia menyiapkan 350 ribu kursi penerbangan selama 3 - 18 April 2024, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

57 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

59 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

4 Maret 2024

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya