Petugas pemadam kebakaran berusaham memadamkan api yang membakar Pasar Klewer Solo, pada Sabtu malam, 27 Desember 2014. TEMPO/Ahmad Rafiq
TEMPO.CO, Solo - Lebih dari seribu kios di Pasar Klewer Solo hangus dalam peristiwa kebakaran yang terjadi Sabtu 27 Desember 2014. Barang dagangan berupa kain dan pakaian yang tersimpan dalam kios juga ikut terbakar. Meski demikian, para pedagang masih optimistis bakal bangkit lagi.
Seorang pedagang Pasar Klewer, Sabar mengatakan semua barang dagangannya hangus terbakar, tanpa ada yang bisa diselamatkan. Padahal, kios yang telah dirintis beberapa tahun itu adalah satu-satunya tumpuan hidup keluarganya. "Kebakaran itu sempat membuat saya dan keluarga shock," kata Sabar yang tinggal di Karanganyar, Senin 29 Desember 2014. (Baca: Kebakaran Pasar Klewer Diduga Akibat Korsleting Listrik)
Meski demikian, Sabar mengaku tidak akan kehilangan semangat. Dia mengaku siap untuk kembali merintis usaha tersebut saat pemerintah telah menyiapkan pasar darurat. "Cari modal lagi, jual aset atau cari pinjaman," katanya dengan yakin. (Baca: Pedagang Pasar Klewer Akan Direlokasi)
Pedagang yang lain, Abdullah juga optimistis bahwa usahanya akan kembali bangkit. "Kebetulan masih punya tabungan untuk memulai usaha," katanya.
Dia justru mempertanyakan nasib para karyawan dan buruh angkut yang selama ini bekerja di Pasar Klewer. "Mereka bisa kehilangan pekerjaan," katanya. Dalam kondisi seperti ini, para pedagang kemungkinan besar akan mengurangi jumlah karyawannya.
Menurut Abdullah, Pasar Klewer bisa menghidupi belasan ribu orang melalui perdagangan kain serta pakaian. "Jumlah pedagangnya saja sekitar tiga ribu," katanya. Sedangkan jumlah karyawan, buruh angkut, tukang becak hingga warung makan yang menggantungkan hidup pada pasar itu jumlahnya bisa empat kali lipat jumlah pedagangnya.
