Seorang pria membawa bendera AirAsia, saat upacara menyambut kedatangan pesawat AirAsia Airbus A320 yang baru di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, pada September 2008. ADEK BERRY/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Nihilnya sinyal dari alat emergency locater transmitter (ELT) Air Asia QZ8501, dimungkinkan jika pesawat masuk dalam air. Kondisi itu, menurut pengamat penerbangan dari ITB, Hari Muhammad, berbeda jika pesawat berada di darat.
Jika pesawat mendarat darurat di daratan, sinyal dari alat ELT akan mengirim pesan lewat frekuensi. Radiusnya secara vertikal maupun horizontal, bisa sejauh 100 kilometer. "Menara bandara atau pesawat lain yang melintas akan menangkap sinyal darurat tersebut," kata Hari. (Baca: ATC Sempat Siapkan Jalur Baru untuk Air Asia)
Menurut dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB tersebut, sinyal ELT tidak akan menyala jika pesawat mendarat di dalam air. Ada jeda waktu aktivasi sinyal setelah terjadi benturan pada pesawat. "Kalau sudah masuk air repot. Kedalaman beberapa meter sudah nggak bisa sinyal terpancarkan," kata dia. Contoh kasus itu pesawat Malaysia Airlines yang keberadaannya masih misterius hingga kini.
Sebelumnya Kepala Basarnas Jawa Timur, Sutrisno, berharap Air Asia itu hanya mengalami gangguan teknis dan tengah mendarat darurat di satu tempat. Harapan itu muncul karena radar Basarnas tidak menangkap sinyal dari ELT. ELT adalah alat yang terpasang dalam pesawat yang mengirimkan sinyal apabila pesawat mengalami kecelakaan.
Tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mempertanyakan ELT dan pinger di kotak hitam Air Asia yang tak berbunyi. Kedua alat yang membantu navigasi ketika terjadi kondisi darurat dalam pesawat itu, kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi, idealnya akan bereaksi ketika terjadi benturan keras. (Baca: Mengapa ELT dan Pinger AirAsia Tak Berbunyi?)
Dari nihilnya sinyal ELT itu, Hari menduga kuat pesawat Air Asia yang hilang kontak dan dari layar radar sejak Ahad pagi itu jatuh ke perairan. Radiusnya bisa lebih luas dari posisi titik pesawat sebelum hilang kontak, karena pesawat punya kemampuan terbang layang (gliding) dalam kondisi mesin mati. (Baca: Jejak Diduga Air Asia Terlacak di Bangka Belitung)
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
12 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
28 hari lalu
AirAsia Tebar Promo Tiket Pesawat Lebaran, Penerbangan Internasional Rp 389 Ribu
Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia meluncurkan promo tiket pesawat rute internasional dengan hargaspesial. Harga tiket dimulai dari Rp 389 ribu.