Pasar Klewer, Solo, Jateng, terbakar pada 27 Desember 2014. TEMPO/Ahmad Rafiq
TEMPO.CO, Solo - Kebakaran besar terjadi di Pasar Klewer yang merupakan pusat kain terbesar di Solo. Ada sekitar 2.000 pedagang batik dan tekstil di sana. (Baca; Warga Hambat Pemadaman Pasar Klewer)
Juru bicara Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Kusbani, pada April lalu mengatakan omzet harian pedagang kain di sana rata-rata mencapai Rp 10 miliar. Bahkan, omzetnya bisa naik sampai 30 persen pada waktu tertentu seperti musim pemilihan umum.
Agus, salah seorang pedagang, mengatakan satu kios bisa berisi kain dan baju senilai Rp 100 juta. Dia memperkirakan total barang dagangan yang ada dalam pasar itu bisa mencapai ratusan miliar rupiah. (Baca: Alasan Klewer Jadi Pusat Batik)
Menurut seorang karyawan di salah satu kios, Nurul mengatakan bahwa para pedagang biasanya juga masih meninggalkan sebagian uang hasil penjualan di dalam pasar. "Di kios tempat saya masih ada Rp 10 juta," katanya.
Selain toko baju dan kain, di dalam pasar tersebut juga ada usaha lain seperti toko emas serta kantor kas pembantu sejumlah bank. Dalam waktu dua jam, api sudah menghabiskan Blok DD dan BB. Hingga saat ini api belum berhasil dijinakkan.
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
14 hari lalu
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.