10 Hari, Genangan Banjir di Bandung Barat Belum Surut  

Reporter

Sabtu, 27 Desember 2014 16:31 WIB

Sungai Citarum yang membatasi Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah di Bandung, Jawa Barat, 22 Desember 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Genangan banjir yang melanda lima kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, belum juga surut meski sudah berlangsung selama sepuluh hari. Banjir yang terjadi sejak Kamis, 18 Desember 2014, pukul 20.50 WIB, hingga Sabtu, 27 Desember 2014, itu belum semua daerah surut.

Sebanyak 14.276 jiwa atau 4.409 kepala keluarga masih mengungsi, yaitu di Kecamatan Bale Endah 5.365 jiwa (1.608 KK), Kecamatan Dayeuh Kolot 5.827 jiwa (1.906 KK), Kecamatan Bojongsoang 1.680 jiwa (498 KK), Kecamatan Ketapang 747 jiwa (229 KK), dan Kecamatan Cicalengka 657 jiwa (159 KK).

Banjir di Cekungan Bandung atau di DAS Citarum Hulu ini sesungguhnya sudah berlangsung sejak lama karena kondisi alamiah topografinya cekung seperti mangkok. Bertambahnya penduduk dan degradasi lingkungan membuat frekuensi banjir makin meningkat.

Daerah di Bale Endah, Dayeuh Kolot, Majalaya, Bojongsoang, dan Banjaran adalah permukiman padat dan tempat berkembangnya kawasan industri. Sejak 1980-an, banjir terjadi hampir setiap tahun. Pada tahun 2000, penduduk di Cekungan Bandung berjumlah 6,2 juta jiwa. Namun tahun 2014 diperkirakan menjadi 9,1 juta jiwa.

Tekanan penduduk yang kian bertambah itu cenderung mengeksploitasi ruang dan lingkungan, dan menyebabkan erosi 1-1,7 juta ton per hektare dari tujuh sub-DAS Citarum Hulu. “Akibatnya, terjadi sedimentasi di Sungai Citarum dan anak-anak sungainya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan pers kepada Tempo, Sabtu, 27 Desember 2014.

Menurut Sutopo, perlu penanganan yang komprehensif, baik struktural maupun non-struktural. Usulan penanganan banjir jangka pendek di DAS Citarum sudah pernah dibahas dalam rapat koordinasi tingkat menteri di kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Rabu, 3 Maret 2010, setelah terjadi banjir besar.

Beberapa usulan adalah konservasi di tujuh sub-DAS Citarum Hulu; relokasi perumahan di Cieunteung, Dayeuhkolot, dan Citepus; normalisasi Sungai Citarum dan sembilan anak sungainya; pembangunan 22 waduk dan kolam rentensi; pembenahan drainase; revitalisasi permukiman di bantaran sungai; serta sosialisasi dan hidup harmoni bersama banjir.

Total anggaran yang diusulkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian PU adalah Rp 3,3 triliun. Namun usulan itu tidak terlaksana.

SUPRIYANTHO KHAFID




Berita Terpopuler
Memperkosa Turis Cina, Petugas Bandara Dilepas
Jokowi: Minta Apa pun Saya Beri, Asal Swasembada
Memperkosa, Petugas Bandara Terancam 12 Tahun Bui
Konflik Suporter di RI Ditulis Peneliti Australia




Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

4 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

5 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya