Secara Geologis, Bandung Daerah Rawan Banjir  

Reporter

Sabtu, 27 Desember 2014 15:55 WIB

Jalan Raya yang membelah pusat kota Deyuhkolot berubah menjadi kanal akibat luapan Sungai Citarum di Bandung, Jawa Barat, 22 Desember 2014. Banjir tersebut telah merendam lebih dari 10.000 rumah. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Pengamat geologi dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Rovicky Dwi Putrohari, mengatakan, secara geologis, Bandung adalah daerah rawan banjir. "Karena Bandung itu berbentuk cekungan yang dikelilingi gunung," ujar Rovicky ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Desember 2014.

Rovicky mengatakan topografi Bandung yang berbentuk cekungan membuat air hujan atau aliran air mudah berkumpul di sana. Dan, ketika sudah berkumpul, kata dia, air tersebut susah surut.

Sulit surutnya banjir di Bandung, kata Rovicky, disebabkan beberapa faktor. Faktor pertama adalah kurangnya saluran pembuangan air di Bandung. Sungai yang kerap digunakan untuk mengalirkan air adalah Sungai Citarum. (Baca: Dirancang 2010, Penanganan Banjir Bandung Kacau)

Sungai Citarum terus mengalami sedimentasi akhir-akhir ini akibat erosi yang kerap terjadi di bantaran sungai. Hal ini membuat sungai mendangkal dan tidak mampu menahan luapan air dalam jumlah besar.

Faktor kedua, kata Rovicky, adalah tanah Bandung yang susah untuk menyerap air. Rovicky mengatakan Bandung dilapisi oleh tanah lempung yang susah menyerap air. Bandung dilapisi Lempung karena dulunya adalah danau.

"Kemampuan serap yang buruk ini diperparah dengan banyaknya bangunan di atas lapisan tanah Kota Bandung. Alhasil, tanah yang sebelumnya masih bisa menyerap air sekarang nyaris tak bisa sama sekali," ujarnya.

Rovicky melanjutkan, kendala-kendala ini masih bisa ditangani. Beberapa langkah yang bisa diambil seperti membuat saluran pembuangan banjir tambahan atau merawat Sungai Citarum yang telah mengalami sedimentasi.

"Bisa juga dengan membuat pompa seperti Jakarta Utara yang sekarang ketinggiannya sudah di bawah permukaan air laut," ujar Rovicky.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan bahwa salah satu penyebab banjir adalah sedimentasi di Sungai Citarum, sampah, dan masih banyak lagi. Ia pun akan mencanangkan penanganan di daerah hulu Citarum dibanding hilir.

ISTMAN M.P.




Berita Terpopuler
Memperkosa Turis Cina, Petugas Bandara Dilepas
Reaksi Jokowi Soal Namanya yang Dicatut Gajah
Tanggul Lapindo Jebol, Ical Liburan ke Eropa
Kisah Cinta Kaesang Jokowi, 3 Kali Ditolak Gadis

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

4 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

5 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya