Banjir Bandang Kini Sering Terjadi di Tuban  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 27 Desember 2014 15:46 WIB

Umat Nasrani jemaat Pniel GBIP Yudha Wyogrha mengikuti Kebaktian Natal di gereja yang terendam banjir di Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, 25 Desember 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bojonegoro - Setelah banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo, bencana banjir bandang kini semakin sering terjadi di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban. Kerusakan hutan di Gunung Kapur Utara, Tuban, dan pegunungan di Bojonegoro menjadi penyebab utama banjir bandang.

Dalam 15 hari terakhir, antara 15 November hingga 26 Desember 2014, terjadi tiga banjir bandang di dua kabupaten ini. Terakhir, banjir bandang di Desa Sumurgung dan Pakel, Kecamatan Montong, dan di Desa Temayang Kerek, Tuban, pada Jumat, 26 Desember 2014. (Baca: Wagub Djarot Minta Wali Kota Hibur Korban Banjir)

Akibatnya, puluhan rumah terendam air disertai lumpur. Begitu juga tanaman padi di sawah mati tertimbun lumpur.

Kemudian banjir bandang terjadi di Desa Sambongrejo dan Desa Senganten, Kecamatan Gondang, Bojonegoro, yang merendam 258 rumah pada Jumat, 19 Desember 2014. Banjir bandang terjadi akibat hujan deras, sehingga air dari perbukitan di Gondang menuju Sungai Pacal tidak bisa ditampung. Air dan lumpur setinggi rata-rata 50 sentimeter masuk ke rumah-rumah penduduk. (Baca: Banjir, Wagub Djarot: Tak Sehat Ngungsi Terus)

Banjir bandang juga menyasar puluhan rumah penduduk di Desa Tejo, Desa Piyak, dan Desa Pesen, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, pada Kamis, 18 Desember 2014. Banjir terjadi akibat luapan Kali Mekuris yang menerima limpahan air dari kawasan bukit di selatan Bojonegoro. Akibatnya, tanggul selebar 5 meter dan dalam 2 meter itu jebol menggenangi sekitar 220 rumah lebih.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tuban Joko Ludiono, kerusakan hutan di kawasan pegunungan kapur utara Tuban menjadi salah satu penyebab utama banjir bandang. Selain itu, banjir kiriman dari hulu sungai juga menjadi penyebab banjir. "Ya, akibat kerusakan hutan," kata Joko kepada Tempo kemarin.

Joko menyebutkan ada 8 kecamatan dari 20 kecamatan berpotensi longsor dan banjir bandang. Di antaranya Kecamatan Kerek, Merakurak, Montong, Rengel, Grabagan, Plumpang, Parengan, dan Kecamatan Soko. Daerah ini, selain terdapat beberapa pegunungan, juga ada dataran tinggi kapur yang dieksploitasi manusia, sehingga rawan jika hujan deras.

Adapun di Bojonegoro, kawasan yang rawan terjadi banjir bandang berada di 8 kecamatan dari total 28 kecamatan. Seperti Kecamatan Gondang, Temayang, Dander, Bubulan, Kedewan dan Margomulyo, Kedungadem, serta Malo. Akibatnya, air dari atas kerap memunculkan banjir bandang.

Sungai Pacal, Sungai Batokan, Sungai Mekuris, Sungai Semar Mendem, dan Sungai Bengawan Solo menjadi kanal saluran air. "Anak sungai tidak bisa menampung dari perbukitan," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo, Mucharom, kepada Tempo kemarin.

Menurut Joko, banjir bandang juga menjadi catatan penting atas kewaspadaan bencana saat musim hujan datang. Juga, bencana banjir luapan Sungai Bengawan Solo dari hulu.

SUJATMIKO








Terpopuler:
ISIS Pengancam TNI Rupanya 'Artis YouTube'
Jokowi: Sawah Masih Luas, Beras Kok Impor
ISIS Pengancam TNI Mengumpat dengan Makian Kotor
Memperkosa Turis Cina, Petugas Bandara Dilepas
Jokowi: Minta Apa pun Saya Beri, Asal Swasembada
Ancam TNI, ISIS Ajak Warga Indonesia Bergabung

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

5 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya