Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel meninjau pusat perniagaan yang lumpuh karena terendam banjir selama 7 hari di simpang Baleendah dan Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, 26 Desember 2014. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan banjir yang melanda kawasan Bandung selatan telah menyebabkan infrastruktur jalan terputus. "Ini membuat aktivitas perdagangan di lokasi banjir 95 persen lumpuh," katanya saat meninjau lokasi banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat, 26 Desember 2014. (Baca: Pengungsi Banjir di Bandung Ngungsi ke Gereja)
Menurut dia, sejumlah pasar yang rusak akibat bencana banjir di antaranya Pasar Dayeuhkolot, Pasar Baleendah, dan Pasar Ciparay. "Saya sudah lihat kondisinya. Permasalahan banjir ini akan kami bawa ke Jakarta supaya bisa diputuskan solusinya," ujarnya. (Baca: Wanita Hamil Korban Banjir Bandang Belum Ditemukan)
Banjir besar akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Citarum telah menenggelamkan permukiman warga di sembilan kecamatan di Kabupaten Bandung. (Baca: Mitos Ini Hantui Korban Banjir di Bandung)
Dalam kunjungannya, Gobel menggunakan kendaraan amfibi milik TNI. Kendaraan itu membelah ruas jalan raya di Baleendah dan Dayeuhkolot yang terendam air hingga seleher orang dewasa.
SPBU di simpang Baleendah-Dayeuhkolot, warung-warung kecil, dan toko-toko di sepanjang Baleendah, Jalan Raya Banjaran, dan Jalan Raya Dayeuhkolot sebagian besar tutup sejak sepekan lalu.