Begini Cara Mencegah ISIS Masuk Indonesia

Reporter

Jumat, 26 Desember 2014 14:15 WIB

Video anggota ISIS yang mengancam polisi, TNI, dan Densus 88 di youtube. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo mengatakan paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berpotensi besar masuk ke Indonesia. Selain media sosial, paham ISIS bisa masuk ke Nusantara melalui perantara warga negara Indonesia yang sudah bergabung dengan kelompok teroris tersebut.

"Sangat bahaya kalau WNI yang jadi simpatisan (ISIS di Timur Tengah) sampai pulang kampung ke Indonesia," kata Mardigu saat dihubungi Tempo, Jumat, 26 Desember 2014. (Baca juga: Video ISIS Ancam TNI Muncul di Youtube)

Menurut dia, setidaknya ada 40-50 warga negara Indonesia yang bergabung dengan kelompok ISIS. Bahkan mereka terlibat perang dengan tentara koalisi Amerika Serikat di Suriah dan Irak.

Mardigu meminta pemerintah mulai melakukan pencegahan untuk menghindari paham ISIS masuk ke Indonesia. Salah satu cara paling mudah adalah mencabut kewarganegaraan orang Indonesia yang bergabung dengan ISIS.

"Jika mereka tak punya kewarganegaraan, tak mungkin bisa masuk ke Indonesia," katanya. "Bahkan mereka tak bisa ke mana-mana lagi." (Baca juga: ISIS Pengancam TNI Mengumpat Bahasa Kotor)

Menurut Mardigu, cara tersebut sering dilakukan sejumlah negara dalam menangani kasus teror. Sebagai contoh, ada seorang warga negara Arab Saudi yang diduga menjadi penggalang dana bom di Hotel JW Marriott beberapa tahun silam. Ketika itu Polri menanyakan orang tersebut kepada pemerintah kerajaan Arab Saudi. "Hasilnya, mereka klaim terduga pendanaan bom itu sudah bukan warga negaranya lagi," ujarnya.

Ancaman teror ISIS kembali muncul setelah sebuah video berjudul Ancaman wahabi terhadap Polisi, TNI dan Densus 88, Banser itu diunggah ke YouTube pada 24 Desember 2014 oleh akun al-faqir ibnu faqir. Video berdurasi 4:01 menit itu menampilkan seorang pria berkumis dan berjenggot yang mengenakan baju mirip tentara perang. Pria yang memakai kupluk dan bersarung tangan itu berbicara dalam bahasa Indonesia, dengan sedikit logat Arab, sembari sesekali mengutip ayat Al-Quran.

Dalam video tersebut, pria yang tak diketahui identitasnya itu mengaku sebagai anggota ISIS. Pada awal tayangan, dia langsung menyebut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepolisian, dan Banser dengan sebutan Laknatullah. Pria itu mengatakan menunggu kedatangan TNI, Polri, dan Banser yang dikabarkan akan ikut memerangi ISIS. Dia pun mengancam akan datang ke Indonesia dan membantai TNI, Polri, dan Banser.

INDRA WIJAYA

Terpopuler
Mundur dari Dunia Hiburan, Artis Ini Pilih Mengaji
'King Suleiman' di ANTV Diprotes, Ini Sikap KPI
Tantang SBY, Max Sopacua: Saya Tak Mau Buang Waktu
Video ISIS Ancam TNI Beredar di YouTube
Pengakuan Mengerikan Meriance, TKW yang Disiksa

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

4 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

23 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

32 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

33 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

35 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

35 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

35 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

36 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

36 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya