TEMPO.CO, Bandung - Mitos memang sesuatu yang absurd, boleh dipercaya, boleh tidak. Tapi jika terbukti benar dan datang berkali-kali, siapa yang bisa menolak untuk percaya?
Inilah yang dialami warga korban banjir di kawasan Bandung Selatan. Mereka percaya dengan satu mitos, yakni banjir akan semakin parah jika ada pejabat datang berkunjung. Walhasil, warga kini apatis dan cuek jika ada pejabat yang memantau lokasi banjir. Percaya atau tidak, mitos ini terbukti berkali-kali. (Baca: Banjir Bandung Selatan Rendam 36 Ribu Rumah.)
Menurut Iwan Jurig, aktivis lingkungan di Bandung Selatan, banjir semakin tinggi kala Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) berkunjung pada Ahad, 21 Desember 2014. Iwan mengatakan, sebelum mereka datang banjir sudah hampir surut. Namun, setelah mereka pulang, kawasan itu kembali diguyur hujan deras. Hulu Sungai Citarum meluap dan banjir semakin parah.
Beberapa hari berselang setelah kedatangan Yuddy dan Aher, kata Iwan, wilayah banjir semakin meluas. Ada 36 ribu rumah yang terendam di 9 kecamatan. Padahal sebelumnya banjir "hanya" melanda 3 kecamatan dan merendam 15 ribu rumah. "Setiap tahun selalu begitu. Setiap ada pejabat yang datang, pasti banjir semakin parah," ujar Iwan. (Baca: Pengungsi Banjir di Bandung Ngungsi ke Gereja)
<!--more-->
Mitos ini berulang saat Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar datang pada Selasa, 23 Desember 2014. Saat Deddy datang, hujan besar disertai petir mengguyur wilayah itu selama 3 jam. Proses evakuasi pun tertunda dan tim penolong semakin kesulitan menjangkau korban. "Kami maunya bantuan Pak. Kalau datang saja mau apa? Harusnya datang itu bisa menyelesaikan banjir," kata salah satu warga Kecamatan Dayeuhkolot kepada Deddy saat itu.
Nunung, warga Kampung Cieunteung, Kecamatan Baleendah, mengatakan hal yang sama. Dia mempertanyakan peran pemerintah dalam penanganan banjir di Bandung Selatan. "Kami sudah bosan dengan banjir. Kami perlu penanganan serius dari pemerintah," ujar Nunung. Dia pun mengeluhkan kurangnya bantuan makanan dari pemerintah. (Baca: Banjir Bandung Selatan Semakin Parah)
Gubernur Aher pun mengakui jika proyek pengerukan Citarum yang sudah lama dilakukan ternyata tidak efektif. Pengerukan yang dilakukan sejak 2011 sampai 2013 tidak berdampak besar bagi penanggulangan banjir. Aher berjanji akan mengevaluasi proyek ini.
Mendengar pernyataan Aher, agaknya warga semakin percaya dengan mitos yang selama ini menghantui mereka.
IQBAL T. LAZUARDI S
Berita Terpopuler
KPK: Tiga Lembaga ini Tak Dukung Menteri Susi
Reklamasi Teluk Benoa, Apa Kata Menteri Susi?
PlayStation Now Hadir di Smart TV Samsung 2015
Berita terkait
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE
1 hari lalu
Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaTanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024
1 hari lalu
Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.
Baca SelengkapnyaBMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau
2 hari lalu
BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.
Baca SelengkapnyaRatusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam
3 hari lalu
Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.
Baca SelengkapnyaBNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu
3 hari lalu
BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaKetua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret
4 hari lalu
DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.
Baca SelengkapnyaBNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut
4 hari lalu
Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.
Baca SelengkapnyaData Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat
5 hari lalu
Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.
Baca SelengkapnyaAlasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara
5 hari lalu
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.
Baca SelengkapnyaAmerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T
6 hari lalu
Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.
Baca Selengkapnya