Muladi: Mahkamah Tak Mungkin Tangani Konflik Golkar

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 24 Desember 2014 16:57 WIB

Tim juru runding kubu Agung Laksono dan kubu Aburizal Bakrie, dari kiri : Yorris Raweyai, Priyo Budi Santoso, MS Hidayat, Andi Matalatta, Syarif Cicip Sutardjo, Theo L Sambuaga, Agun Gunanjar, Freddy Latumahena, berfoto bersama sebelum perundingan islah, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 23 Desember 2014. Perundingan antara kubu Agung Laksono dengan kubu Aburizal Bakrie tersebut membahas perdamaian dalam menyelesaikan masalah perselisihan di internal Golkar yang menyebabkan dualisme kepemimpinan.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Partai hasil Musyawarah Nasional Golkar tahun 2008 mendorong kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono melakukan rekonsiliasi.

Menurut Ketua Mahkamah Muladi, keputusan itu diambil dalam rapat pada 23 Desember 2014. Mahkamah menilai konflik Golkar tidak mungkin mereka tangani. Sebab sejumlah anggota Mahkamah terafiliasi dengan salah satu kubu. (Baca: Golkar Sepakat Islah, Pengamat: Belum Tentu Lancar)

"Demi menjaga peradilan yang bebas dan fair, dan menjaga prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka dan bertanggung jawab, kami tidak bisa melaksanakan peran tersebut secara efektif," ujar Muladi ketika memberikan keterangan pers, 24 Desember 2014.

Menurut Muladi, sikap imparsialitas tidak mungkin terjadi lantaran anggota Mahkamah, Djasri Marin, dipecat Aburizal Bakrie. Sedangkan Andi Mattalata saat ini menjadi juru runding dari kubu Agung Laksono. "Anggota Mahkamah yang lain sedang bertugas sebagai duta besar." (Baca: Rapat Islah di DPP Golkar, Yorris Gebrak Meja?)

Konflik kepengurusan Partai Golkar terus berlanjut pascakeputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pihak Kementerian belum bisa menetapkan perubahan kepengurusan lantaran munas di Bali, yang melahirkan kepemimpinan Aburizal Bakrie, dan munas di Jakarta, yang diketuai Agung Laksono, dinilai sama-sama sah.

Untuk menyelesaikan konflik tersebut, Muladi menyarankan agar kedua kubu terus mengupayakan penyelesaian sengketa melalui jalur mediasi. "Apabila opsi itu tidak berhasil, kami menyarankan munas gabungan. Pilihan terakhir adalah lewat pengadilan."

RIKY FERDIANTO

Berita lain:
Bima Arya Segel Gereja, Ini Respons GKI Yasmin
Jokowi Talangi Utang Ical , 'Tak Semudah Sulap'
Ahok Dinilai Langgar Aturan Sendiri

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

9 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

20 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

28 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

29 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

29 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

30 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

33 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

39 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

39 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

45 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya