UGM Galang Dukungan Lawan Massa Anti-Film Senyap

Reporter

Jumat, 19 Desember 2014 16:31 WIB

Pengunjung pemutaran film dokumenter "Senyap" tampak kecewa setelah acara tersebut dibubarkan di Warung Kelir, Malang, 10 Desember 2014. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada, Dwikorita Karnawati memprotes penggerudukan acara pemutaran film "Senyap" yang diadakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sintesa di kampus Fisipol UGM pada Rabu malam, 17 Desember 2014.



Dia menyesalkan sikap kepolisian yang tidak responsif dengan mengamankan acara itu dari ancaman intimidasi. "Mencederai prinsip kebebasan mimbar akademik," kata Dwikorita kepada wartawan di Grha Sabha Pramana pada Jumat, 19 Desember 2014.

Dwikorita mendesak intimidasi dan penggerudukan yang menyebabkan penghentian acara di tengah jalan itu segera ditindak secara hukum. Dia berpendapat negara harus hadir ketika ada warga negara terancam hak-hak konstitusionalnya. "Kalau siapapun bisa mudah diintimidasi, apa artinya keberadaan negara," kata dia.

Kasus in, menurut Dwikorita, perlu mendapatkan perhatian aparat hukum karena secara legal tidak ada yang salah di acara itu. Diskusi dan pemutaran film "Senyap" di Fisipol UGM bermaksud menguatkan kualitas intelektual mahasiswa dalam menganalisis sejarah politik. "Penegakan hukum akan terbalik-balik kalau terus mengalah pada teror, ancaman dan intimidasi," kata Dwikorita.

Sebelumnya, acara pemutaran film "Senyap" di pelataran Gedung BG kampus Fisipol UGM digeruduk oleh 20-an masa yang mayoritas memakai helm dan menutupi wajahnya dengan kain. Akibatnya, acara yang sedianya berakhir pada Pukul 22.00 Rabu malam lalu harus berhenti dua jam sebelumnya.

Pemutaran film "Senyap" rencananya dilangsungkan dua kali dan diakhiri diskusi. Tapi, baru berjalan satu kali pemutaran, massa datang. Sebelumnya, acara pemutaran film "Senyap" sudah berlangsung dua kali di Fisipol UGM pada awal pekan ini.

Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto menambahkan sejak Pukul 13.00 WIB pada Rabu lalu ancaman terhadap acara itu sudah muncul. Pihak Kepolisian Daerah DIY secara lisan juga menyarankan acara itu dibatalkan karena ada ancaman kekerasan. "Pada Rabu malam, selain ada massa masuk Fisipol, banyak orang bergerombol di sekitar kampus," kata dia.

Erwan menyesalkan kasus seperti ini tidak boleh terulang lagi di kampusnya. Dia mengaku akan menggalang dukungan dari kampus-kampus lain yang mengalami nasib serupa seperti ISI Yogyakarta, Universitas Brawijaya dan lainnya. "Secara kolektif kami akan menggalang dukungan untuk menghadapi teror," kata dia.

Menurut Erwan, pembubaran acara LPM Sintesa tidak beralasan karena pemutaran film "Senyap" juga menjadi agenda Komnas HAM untuk mengedukasi publik mengenai sejarah kejahatan kemanusiaan di masa lalu. Karena itu lembaga akademik tidak bisa menyerah pada aksi intimidasi ke forum-forum ilmiah. "Acara itu jelas bukan untuk menyebarkan faham komunisme," kata Erwan.

Dia mendesak pemerintah segera mengambil tindakan tegas. Erwan berharap Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, yang juga mantan Rektor UGM, menyampaikan insiden ini ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi. "Di UGM sudah tiga kali ada acara dibubarkan dengan cara intimidasi, selain kemarin, ada kasus diskusi Max Lane dan Irshad Manji beberapa tahun lalu, ini tidak bisa dibiarkan berlanjut," kata dia.

Menurut Erwan, kasus seperti ini bisa menjadi preseden buruk bagi komunitas sipil dan akademik di Indonesia. Setiap kali mengeluarkan pemikiran yang berbeda, maka kelompok penentangnya memakai leluasa memakai cara intimidasi untuk merespon. "Kami sedang memikirkan cara melembagakan model dialog dalam mengelola perbedaan di publik," kata Erwan.



Berita terkait

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

52 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

18 Januari 2024

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

Sebanyak 907 dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada atau UGM menerima penghargaan kesetiaan dan purnabakti.

Baca Selengkapnya

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

29 Desember 2023

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menegaskan UGM telah memiliki sikap dan posisi yang tegas terkait hal itu.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

25 Januari 2023

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

Tim Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dilaporkan telah memulai riset teknologi hybrid untuk mobil formula.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

5 Oktober 2022

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

50 mahasiswa UGM menerima beasiswa untuk satu semester sebesar Rp 5 juta dan 10 mahasiswa asal Papua menerima beasiswa biaya kuliah hingga lulus,

Baca Selengkapnya

Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

16 September 2022

Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

pengembangan tongkat pintar UGM bermula dari keinginan tim menciptakan alat sederhana dengan banyak fungsi untuk memudahkan lansia dan tunanetra.

Baca Selengkapnya

Pengamat Teknologi Informasi UGM Sebut Aktivitas Bjorka Hacktivism, Apa Itu?

14 September 2022

Pengamat Teknologi Informasi UGM Sebut Aktivitas Bjorka Hacktivism, Apa Itu?

Pakar Teknologi Informasi UGM menilai apa yang dilakukan Bjorka sinyal kritik pemerintah untuk bebenah diri.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Ciptakan Robot Pendeteksi Kekeroposan Pohon

13 September 2022

Mahasiswa UGM Ciptakan Robot Pendeteksi Kekeroposan Pohon

ekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan prototipe alat pendeteksi kekeroposan pada pohon yang diberi nama G-Ber.

Baca Selengkapnya

Buka Toko Kelontong Sejak Mahasiswa, Granita Alumnus UGM Raup Omset Rp 380 Juta per Bulan

2 September 2022

Buka Toko Kelontong Sejak Mahasiswa, Granita Alumnus UGM Raup Omset Rp 380 Juta per Bulan

Simak kisah Granita, alumnus UGM yang membuka toko kelontong hingga omset puluhan juta.

Baca Selengkapnya