TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Presiden Direktur PT Pertamina EP Tri Siwindono enggan menjawab pertanyaan wartawan ihwal pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dengan kasus dugaan suap jual-beli gas alam di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Sambil masuk ke Honda CRV hitam B-1856-BJF, Tri mengaku pusing. "Sudah ya saya pusing," kata Tri seusai diperiksa KPK, Kamis, 18 Desember 2014.
Seperti Tri, bekas Direktur Pertamina EP Haposan Napitupulu juga bersikap serupa. Haposan enggan menjawab pertanyaan wartawan. (Baca: Eks Bupati Dibui, Rombongan Pejabat Berkunjung)
Saat ditanya soal kaitan perusahaannya dengan kasus yang sedang disidik KPK, Haposan berdalih. "Pertanyaan KPK belum sampai sana," kata Haposan sambil masuk ke mobil yang sama.
Keduanya ke luar dari gedung KPK pukul 19.45 WIB setelah diperiksa KPK selama hampir sepuluh jam. Mereka diperiksa dengan status sebagai saksi untuk tersangka Antonio Bambang Sudjatmiko, Direktur PT Media Karya Sentosa. (Baca: Fuad Amin Diperiksa Bareng Ajudan)
Antonio merupakan tersangka KPK lantaran diduga menyuap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan Fuad Amin Imron ihwal jual-beli gas alam di Bangkalan.
Perihal kasus yang sama, KPK juga memeriksa Fuad, dan tiga orang yang bernama Abdul Razak, Abdul Hakim, dan Samiudin. Fuad tak bicara apa-apa ketika turun dari mobil tahanan untuk menjalani pemeriksaan, tadi sore.
Kasus itu telah menjerat empat orang sebagai tersangka. Mereka yakni Antonio, Fuad, dan ajudan Fuad bernama Ra'uf. Satu lagi adalah Anggota TNI Angkatan Laut Kopral Satu Darmono, tapi KPK melimpakan Darmono ke Peradilan Militer.
MUHAMAD RIZKI
Berita Bisnis Lainnya
Rupiah Jeblok, SBY Bela Jokowi
Rupiah Jeblok, SBY Curhat di Twitter
Tim Anti-Mafia Migas Temukan Persoalan di Tubuh Petral
Berita terkait
Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD
1 jam lalu
KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo
Baca SelengkapnyaBelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri
7 jam lalu
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.
Baca SelengkapnyaKPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej
9 jam lalu
KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.
Baca SelengkapnyaKPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi
9 jam lalu
Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti
13 jam lalu
Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaBeredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK
14 jam lalu
Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.
Baca SelengkapnyaKPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR
14 jam lalu
Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda
17 jam lalu
Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Kantor Setjen DPR
18 jam lalu
Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaAlexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK
21 jam lalu
Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.
Baca Selengkapnya