OJK Luncurkan Layanan Jasa Keuangan untuk Nelayan  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Kamis, 18 Desember 2014 20:01 WIB

Nelayan menggunakan senjata tajam untuk mengusir petugas TNI AL ketika akan menertibkan bagan di pesisir pantai Kosambi, Dadap, Tangerang, Banten, 8 Desember 2014. Anggota TNI AL yang berjumlah 10 orang terpaksa mundur karena ratusan nelayan telah menyiapkan senjata tajam dan bom ikan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Cirebon - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Layanan Keuangan Mikro. Nelayan, petani dan masyarakat pelaku usaha mikro bisa mengakses layanan perbankan dengan sistem yang mudah dan sederhana. "Layanan ini mikro ini untuk masyarakat kecil," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad saat peluncuran program tersebut di Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Kamis, 18 Desember 2014.

Menurut dia, tujuan diluncurkan layanan tersebut agar produk-produk yang dihasilkan oleh industri keuangan bisa dinikmati oleh masyarakat berpenghasilan kecil seperti nelayan, petani, pedagang, dan lainnya. Bank, dibantu dengan agen-agen mereka akan masuk dan membuka akses langsung ke masyarakat di pelosok desa. "Mereka akan dikenalkan dengan sistem layanan perbankan," kata dia.

Selama ini banyak masyarakat kecil, termasuk nelayan dan pelaku ekonomi kecil lainnya terjerat dengan utang pada rentenir atau tengkulak. Dengan adanya layanan ekonomi mikro yang mudah dan sederhana, diharapkan masyarakat pun tidak akan lagi terjerat dengan tengkulak.

Mengenai risiko kredit macet, Mualiman mengungkapkan bisa diminimalisasi dengan adanya asuransi. Karena itu kita adakan asuransi juga. Biasanya nelayan tidak bisa membayar kredit jika mereka dalam kondisi sakit. Sehingga untuk mengatasinya bisa melalui asuransi. "Layanan keuangan mikro ini akan dikembangkan secara bertahap di setiap daerah di Indonesia," katanya.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S. Setiono, mengatakan jika kegiatan ini dirancang OJK bersama dengan industri jasa keuangan dengan tujuan untuk peningkatan literasi keuangan masyarakat dalam pemanfaatan produk dan jasa keuangan. "Dengan begitu masyarakat bisa mengenal dan memahami produk dan jasa keuangan dan menyesuaikan dengan kebutuhan mereka," katanya.

Menurut dia, industri keuangan menyambut baik adanya layanan keuangan mikro. Ini bisa terbukti dengan keikutsertaan Pegadaian dan asuransi di dalam layanan ini. "Ini merupakan konsep one stop shopping untuk komunitas yang berpenghasilan kecil," kata dia.

Untuk mensosialisasikan program ini akan diselenggarakan pasar keuangan rakyat di berbagai daerah di Indonesia. Pasar keuangan rakyat yang pertama akan digelar di Jakarta International Expo Kemayoran dari tanggal 20-21 Desember mendatang.

Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mengakui jika selama ini layanan perbankan masih sangat minim dinikmati oleh nelayan. "Padahal untuk membangun kemaritiman juga harus didukung oleh permodalan," katanya.

Indroyono mengilustrasikan jika kapal nelayan dengan bobot 10 gross ton ke bawah membutuhkan dana operasional sekitar Rp 1 juta saat melaut. Untuk mendapatkan dana ini pun bagi nelayan kecil sangat sulit. Sedangkan untuk mengakses pinjaman ke bank, mereka pun tidak bisa, karena tidak ada yang digadaikan. "Beda dengan petambak yang bisa menggadaikan surat tanah ke bank," katanya.

IVANSYAH

Terpopuler:
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret
Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya

Polisi Tangkap Demonstran Anti-Natal di Mojokerto

JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

5 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

8 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

9 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

12 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

13 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

19 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

23 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

31 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

41 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

43 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya