Abraham cs Ambil Alih Semua Tugas Busyro  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 18 Desember 2014 12:53 WIB

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi melakukan jumpa pers tentang penetapan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa haji, di kantornya, Jakarta, Kamis (22/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi Sapto Prabowo, mengatakan manajemen lembaganya tetap berjalan secara optimal. Berakhirnya masa tugas Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas pada Selasa, 16 Desember 2014, tidak akan menganggu kinerja KPK. "Tidak ada kendala," ujarnya ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 18 Desember 2014.

Menurut Johan, meski kursi Busyro saat ini kosong, tugas yang ditinggalkan diambil alih empat komisioner lainnya. Johan menuturkan seorang komisioner KPK menangani tiga dari empat bidang. Busyro sendiri, kata dia, membawahi Bidang Penindakan serta Informasi dan Data. Busyro juga menangani Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PJPM).

Tugas Busyro itulah yang kini disebar ke empat komisioner lainnya. Calon pengganti Busyro masih dibahas di DPR, yaitu Busyro sendiri dan Roby Arya Brata. Keduanya baru akan diputus setelah DPR memulai masa sidang pada Januari 2015. Total, komisioner KPK berjumlah lima orang, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002. (Baca: Roby Arya Pesaing Busyro)

Setelah ditinggal Busyro, Abraham Samad saat ini menangani semua bidang di KPK. Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Pradja menangani Bidang Pencegahan, Penindakan, dan PIPM. Wakil Ketua Bambang Widjojanto membawahi Bidang Pencegahan, Penindakan, serta Informasi dan Data. Wakil Ketua KPK Zulkarnain menangani Bidang Penindakan, Informasi dan Data, serta PIPM.

Lagipula, ujar Johan, kegiatan KPK bersifat kolektif kolegial. "Jadi, yang melaksanakan kegiatan sehari-hari bukan pimpinan, tapi direktur dan deputi," tuturnya. (Baca: Imam Prasodjo Ucapkan Innalillahi pada KPK)

Sebelumnya, juru bicara Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Imam Prasodjo, mengatakan legitimasi KPK berpotensi dipersoalkan karena komposisi pimpinan yang tidak utuh. "Saya mengucapkan innalillahi wainnailahiraajiun pada KPK," ujar Imam kepada Tempo.

Menurut dosen sosiologi di Universitas Indonesia itu, komposisi komisioner KPK saat ini bisa ditafsirkan, bila ada satu saja pimpinan berhenti atau diberhentikan,lembaga antirasuah bisa dianggap tak lengkap organnya. "Dan dikhawatirkan legitimasinya dipersoalkan."

PAMELA SARNIA



Berita Terkait
Semalam, KPK Geledah Bekas Ruangan Zulkifli Hasan
KPK Menggeledah Kemenhut, Ini Hasilnya
KPK Geledah Kemenhut, Pegawai Malah Tidur
KPK Panggil Bos Pertamina EPSamad Kaget Kejaksaan Berencana Tarik Jaksa KPK

Berita terkait

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

5 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

10 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

19 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

19 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

21 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

21 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

1 hari lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

1 hari lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya