Kader Golkar NTT Lebih Dominan di Kubu Agung Laksono

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 15 Desember 2014 09:05 WIB

Ketum Partai Golkar versi Munas Jakarta Agung Laksono, berikan keterangan kepada awak media, di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 12 Desember 2014. Dewan Pertimbangan Partai sampai Departemen yang ada di DPP sebanyak 25 Departemen dengan total anggota di departemen sebanyak 251 orang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Kupang - Perpecahan di tubuh Partai Golkar menyebabkan kader beringin di tingkat bawah, yakni Dewan Pimpinan Daerah I dan II, terbelah. Golkar Nusa Tenggara Timur, misalnya, lebih banyak memiliki kader di jajaran elite Golkar kubu Agung Laksono.

"Sekitar tiga kader asal NTT menempati pucuk pimpinan di Golkar versi Munas Ancol," kata Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Partai Golkar di Ancol, Jakarta, Melky Laka Lena, di Kupang, Senin, 15 Desember 2014. (Kubu Ical: Golkar Agung cs Tak Punya Mandat)

Tiga kader Golkar asal NTT yang bergabung ke kubu Agung Laksono yakni Melchias Mekeng sebagai Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan, Melky Lakalena sebagai Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga, dan Romanus Ndau Lendong sebagai Wakil Bendahara Umum. Sedangkan di kubu Aburizal Bakrie hanya ada satu kader yang menempati posisi penting, yakni Emanuel Blegur sebagai Wakil Sekretaris Jenderal.

Ihwal terbelahnya kader dari daerah ini, Melky menyarankan pengurus Partai Golkar tingkat provinsi dan kabupaten/kota tidak terjebak konflik internal yang terjadi di Dewan Pimpinan Pusat Golkar antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. (Golkar Sulawesi Selatan Tolak Wacana Munas Islah)

Menurut Melky, kubu mana pun yang disahkan pemerintah nanti hendaknya diakui. Hasil Munas Golkar dari kedua kubu ini telah diserahkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. "Pemerintah pada 16 atau 17 Desember akan memutuskan kubu mana yang dinyatakan sah."

Melky yakin pemerintah akan mengakui kubu Agung Laksono yang melaksanakan munas secara demokratis sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai dengan melibatkan DPD I dan II serta organisasi sayap. "Kami yakin Kementerian Hukum dan HAM akui Munas Ancol."

Melky memprediksi Kementerian akan mengeluarkan tiga putusan, yakni tidak mengakui keduanya, meminta keduanya berislah, atau menyelesaikan masalah di pengadilan.

Untuk memastikan kubu mana yang disetujui masyarakat, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan sebuah lembaga survei untuk meneliti keinginan masyarakat terhadap kedua kubu di Partai Golkar.

Adapun pemecatan terhadap 15 kader Golkar yang mengikuti Munas Ancol, menurut Melky, tidak sah. Sebab, menurut dia, munas bukan merupakan forum untuk memecat kader. "Pemecatan kader Golkar ada mekanismenya, dan bukan di forum munas."

Wakil Ketua DPD I Golkar NTT Bonefasius Pukan mengaku tidak mengetahui adanya 15 DPD II yang menghadiri Munas Ancol. "Saya tidak tahu siapa saja yang ikut Munas Ancol. Jadi belum tahu, apakah mereka telah dipecat atau belum."

YOHANES SEO





Berita lain:
Rela Mati dengan Menolak Kemoterapi Demi Anak

Ditemukan 10 Korban Longsor dalam Satu Mobil Colt

Kemenkoinfo: TPI Tak Berhak Bersiaran







Advertising
Advertising

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

16 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

25 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

26 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

29 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

35 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

35 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

41 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya