Tim penyelamat mengevakuasi tubuh korban tanah longsor yang menyapu rumah-rumah di desa Jemblung, Banjarnegara, Jawa Tengah, 13 Desember 2014. Puluhan orang tewas dan lebih dari 100 hilang akibat longsor yang disebabkan hujan deras. AP/Bayu Nur
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan saat ini korban selamat bencana tanah longsor di Dukuh Jemblung, Banjarnegara, membutuhkan bantuan keperluan sehari-hari. Dia pun menyarankan masyarakat yang ingin menyumbang untuk lebih cermat dalam memberikan bantuan. Musababnya, kebutuhan pangan bagi para pengungsi longsor dalam jumlah yang cukup.
“Untuk bahan pangan kami punya persediaan 100 ton,” kata Ganjar sesudah melantik Pengurus Pusat Keluarga Alumni UGM di Rektorat UGM pada Ahad, 14 Desember 2014. (Baca juga: Korban Tewas Longsor Banjarnegara Capai 32 Orang)
Walhasil Ganjar menyarankan masyarakat untuk memberikan bantuan kebutuhan lain yang lebih mendesak. Menurut dia, para pengungsi lebih membutuhkan makanan bayi, perlengkapan pokok bagi perempuan, dan perangkat salat.
Ganjar juga berharap masyarakat rajin memberikan informasi ke Pemerintah Daerah Jawa Tengah mengenai kebutuhan pengungsi yang masih belum terpenuhi. Dia berjanji akan segera mengirim bantuan ke lokasi yang dilaporkan masyarakat. “Sebut lokasi yang belum terima, kami kirim,” kata dia.
Rektor Universitas Gadjah Mada Dwikorita Karnawati menyarankan kalangan perusahaan swasta maupun BUMN untuk tidak sekadar mengirim bantuan dalam bentuk barang. Menurut dia, dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang besar juga bisa dipakai untuk kegiatan pencegahan bencana. “Kita harus bisa mengubah tradisi selama ini,” kata dia. (Baca juga: Penyebab Longsor Banjarnegara Versi UGM)
Dwikorita mencontohkan, dana bantuan bisa digunakan untuk biaya program relokasi warga di sekitar Karangkobar. Menurut dia, daerah berbukit dengan lereng-lereng curam yang menyebar di Karangkobar rawan terjadi longsor. Pakar geologi dan bencana ini menambahkan daerah rawan longsor seperti di Banjarnegara dan sejumlah kabupaten di Jawa Tengah, memerlukan peraturan mengenai pengelolaan yang tegas. Sebab pemerintah hingga kini belum menerapkan peraturan tentang pengelolaan kawasan sempadan yang menjangkau sungai, lereng perbukitan, dan gunung.
Tanah longsor di Banjarnegara terjadi pada Jumat pukul 18.00 WIB. Ada 54 rumah yang tertimbun tanah. Banyaknya korban diduga lantaran hujan amat deras sehingga warga memilih berdiam di rumah saat peristiwa itu.