Ditahan Nazi, Orang Indonesia Ini Mendadak Atheis

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 14 Desember 2014 06:24 WIB

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dengan istri Yoo Soon-taek berdiri di depan Tembok Kematian setelah meletakkan karangan bunga di bekas kamp. konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau, Polandia (18/11). AP/Alik Keplicz

TEMPO.CO, Jakarta - Parlindoengan Loebis (1910-1994), seorang dokter yang pernah merasakan lima tahun tinggal di kamp konsentrasi Nazi Jerman. Ketua Perhimpoenan Indonesia Belanda periode 1936-1940 ini diciduk tentara Nazi pada akhir Juni 1941. Di era itu, Perhimpunan Indonesia di Belanda gencar melawan fasisme Jerman.

Dia baru bebas pada 1945. Setelah itu, Parlindoengan langsung kembali ke Indonesia. Carisoetan, anak Parlindoengan, menuturkan setelah bebas ayahnya menjadi pribadi yang berbeda. (Baca: Tahanan Nazi Asal Indonesia: Bangkai Jadi Rebutan)

Ayahnya sangat temperamental dan keras. Ia gampang sekali memukulkan benda apa saja yang ada di tangannya. Padahal, menurut cerita neneknya, sang ayah hampir tak pernah marah. "Saya pernah kena pukul raket tenis," kata Carisoetan seperti dikutip majalah Tempo edisi September 2006. (Baca: Begini Senjata Kapal Selam Jerman di Laut Jawa)

Sejak pulang dari Belanda, Parlindoengan juga tak pernah lagi menjalankan salat. Menurut Carisoetan, suatu hari ayahnya pernah berkisah tentang kekejaman di kamp itu. "Dalam keadaan mengerikan itu, lalu di mana Allah?" ayahnya menggugat. (Baca: Apa Tujuan Kapal Selam Hitler Masuk Indonesia?)

Parlindoengan kemudian menjadi atheis. Ia kembali beragama sejak menjadi wali pernikahan Carisoetan pada 1980. "Waktu itu ayah minta tolong istri saya untuk diajari lagi tata cara salat," ujar Carisoetan. (Baca: Akhir Hayat U-168, Kapal Nazi di Laut Jawa)

Di Tanah Air, Parlindoengan juga berpindah-pindah tempat. Sepanjang 1947-1950, ia menetap di Yogya dan bekerja sebagai Kepala Dinas Kesehatan Pabrik-pabrik Persenjataan Departemen Pertahanan. Setelah itu, ia bekerja sebagai dokter perusahaan Borneo Sumatra Handel Maatschapj di Jakarta sembari sorenya buka praktek di rumah dinasnya di kawasan Kebayoran Baru. (Baca: Benarkah Hitler Sesungguhnya Hidup di Sumbawa?)

Pada 1959, Parlindoengan hijrah ke Tanjungpandan, Bangka Belitung. Ia bekerja sebagai dokter di PT Timah Unit Belitung. Di perusahaan pertambangan itu ia bertahan hingga Juli 1966. Ia cuma mendapat uang pensiun Rp 11.000. (Baca juga: Ditemukan, Kapal Selam Nazi Menyusup ke Laut Jawa)

TIM TEMPO

Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Kapal Selam Jerman | Rekening Gendut Kepala Daerah

Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Ancam Pencuri Ikan, Ini Respons Thailand
Beri Jalan ke Jokowi, Sultan Yogya Dipuji Habis
Jokowi: Investor Besar Korea Antre ke Indonesia
Dijerat KPK, Bupati Zaini Dibela Golkar Versi Ical

Berita terkait

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

16 jam lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

19 jam lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

24 hari lalu

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Sebut Netanyahu 'Nazi' Masa Kini, Erdogan: Turki Tegas Dukung Hamas

53 hari lalu

Sebut Netanyahu 'Nazi' Masa Kini, Erdogan: Turki Tegas Dukung Hamas

Erdogan telah menyebut Israel sebagai "negara teroris" dan menuduhnya melakukan "genosida" di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

2 Februari 2024

Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

Fase ketiga modernisasi militer ini meliputi pembelian kapal selam pertama agar bisa mempertahankan kedaulatan maritim Filipina

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

Saat debat capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan persoalkan pembelian alutsista bekas oleh Prabowo. Berikut daftar alutsista yang dibeli Kemenhan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

Ganjar Pranowo saat debat capres ketiga mempertanyakan soal proyek kapal selam kerja sama PT PAL dan Korsel yang dibatalkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

7 Januari 2024

Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

Di sesi debat pilpres 2024 ketiga, Ganjar Pranowo sempat menyinggung Prabowo Subianto soal pembatalan kerja sama pembuatan kapal selam.

Baca Selengkapnya

Turki Tahan 33 Orang Diduga Mata-Mata Mossad Israel

2 Januari 2024

Turki Tahan 33 Orang Diduga Mata-Mata Mossad Israel

Turki pada Selasa 2 Januari 2024 menahan 33 orang yang dicurigai menjadi mata-mata badan intelijen Mossad Israel

Baca Selengkapnya

Putin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru

12 Desember 2023

Putin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru

Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan kapal selam nuklir yang baru.

Baca Selengkapnya