TEMPO.CO, Jakarta - Parlindoengan Loebis (1910-1994) seorang dokter, dalam otobiografinya, Orang Indonesia di Kamp Konsentrasi Nazi, bercerita soal kengerian yang dirasakan selama dalam masa penahanan. Ketua Perhimpoenan Indonesia Belanda periode 1936-1940 ini diciduk tentara Nazi pada akhir Juni 1941. Di era itu, Perhimpunan Indonesia di Belanda gencar melawan fasisme Jerman. (Baca: Baru Dua Bulan Menikah, Pria Ini Diciduk Nazi)
Sejak itu lelaki berdarah Batak itu harus meringkuk di empat kamp konsentrasi Nazi selama empat tahun: Kamp Schoorl dan Amersfoort di Belanda, serta Buchenwald dan Sachsenhausen di Jerman. Majalah Tempo pada September 2006 menuliskan kehidupan Parlindoengan di kamp Buchenwald. (Baca: Sel Kamp Nazi dan Lubang Busuk)
Hampir setiap pekan puluhan tawanan mati akibat sakit dan kelaparan di kamp konsentrasi Buchenwald. Sejak menampung tawanan pada 1937 hingga 1945, lebih dari 56 ribu korban menemui ajal di kamp konsentrasi yang terletak di pinggiran Kota Wiemar itu. (Baca: Kamp Konsentrasi Nazi, Menebar Kengerian di Eropa)
Buchenwald merupakan satu di antara kamp konsentrasi utama di Jerman. Sejak 1933 Nazi mulai membangun kamp-kamp konsentrasi kecil, sebagian besar terletak di sekitar Berlin. Tempat yang digunakan adalah bekas tangsi militer, pabrik yang sudah ditinggalkan, bekas gudang, dan bekas istana kuno. Puluhan kamp itu digunakan Nazi untuk menyekap lawan-lawan politiknya. Khususnya orang komunis, juga yang dicap komunis. (Baca: Dokter Indonesia Ini Diciduk oleh Tentara Nazi)
Sekitar 1.400 tawanan yang didatangkan dari beberapa kamp konsentrasi di Jerman dikerahkan untuk membuka hutan. Mereka kemudian membangun barak-barak dari kayu dan batu bata berwarna kelabu. Kamp yang terdiri dari 174 sub-kamp itu dikelilingi pagar kawat berduri beraliran listrik tegangan tinggi. Juga ada menara pengintai yang dijaga tentara SS (Schutz Staffel), pasukan khusus Nazi. (Baca: Hitler Ubah Kumis, Ini alasannya)
Hari-hari di kamp Buchenwald dilewati para tawanan dengan kerja paksa. Sepanjang 16-18 jam per hari mereka sebagian besar dipekerjakan di pabrik dan pertambangan. Sisanya bekerja memecah batu-batu dari gunung di sekitar kamp. Pagi-pagi buta mereka digiring ke tempat kerja paksa dan kembali larut malam. (Baca: Hitler Ternyata Gemar Jeroan Burung Dara)
Dengan pekerjaan seberat itu, para tawanan hanya mendapat jatah makanan sangat minim. "Pagi-pagi dapat roti kurang-lebih 400 gram, bubur dan kopi pakai gula kurang-lebih 400 cc. Kopi yang diberikan itu sebenarnya bukan kopi, melainkan dibuat dari sejenis padi," tulis Parlindoengan dalam otobiografinya. (Baca: Kapal Selam Pertama TNI Bukan dari Jerman Tapi Soviet)
Siang sekitar pukul 11.00, mereka mendapat sup dengan satu atau dua kentang di dalamnya. Dan malam sehabis kerja hanya mendapat kopi. Terkadang dapat juga margarin dan selai kurang-lebih 120 gram. (Baca: Tahanan Nazi Asal Indonesia: Bangkai Jadi Rebutan)
Pada 1944, sebagian kamp Buchenwald hancur ketika pasukan Sekutu membombardir dari udara. Kini sebagian besar bangunan kamp konsentrasi itu telah rata tanah. Yang masih tersisa beberapa bangunan sebagai ruang koleksi peninggalan. Kamp konsentrasi Buchenwald kini telah menjadi objek wisata sejarah. (Baca juga: Kapal Selam Jerman Bawa Penumpang Ningrat Eropa)
TIM TEMPO
Topik terhangat:
Kapal Selam Jerman | Kasus Munir | Rekening Gendut Kepala Daerah | Perpu Pilkada
Berita terpopuler lainnya:
Inikah Transaksi Rekening Gendut Foke?
Beri Jalan ke Jokowi, Sultan Yogya Dipuji Habis
Refly dan Todung Seleksi Hakim MK, Jokowi Diprotes
Cerita Ahok Saat Kaca Spionnya Dicoleng
Berita terkait
Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan
4 hari lalu
Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaPerang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam
4 hari lalu
Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.
Baca SelengkapnyaSebut Netanyahu 'Nazi' Masa Kini, Erdogan: Turki Tegas Dukung Hamas
57 hari lalu
Erdogan telah menyebut Israel sebagai "negara teroris" dan menuduhnya melakukan "genosida" di Gaza.
Baca SelengkapnyaTurki Tahan 33 Orang Diduga Mata-Mata Mossad Israel
2 Januari 2024
Turki pada Selasa 2 Januari 2024 menahan 33 orang yang dicurigai menjadi mata-mata badan intelijen Mossad Israel
Baca SelengkapnyaMedia Sosial X Gugat Media Matters Soal Iklan Dekat Postingan Puja Hitler & Nazi
21 November 2023
Media sosial X menggugat Media Matters setelah laporan tentang iklan di samping konten antisemit.
Baca SelengkapnyaIklan IBM, Apple & Oracle di X Musk Ditempatkan di Samping Konten Hitler & Nazi
17 November 2023
IBM menangguhkan iklan di X setelah iklan perusahaan muncul di samping konten pro-Nazi.
Baca Selengkapnya5 Penjahat Perang Terkejam Di Dunia, Begini Kekejaman Mereka
18 Oktober 2023
Penjahat perang diadili oleh pengadilan internasional dan mendapat hukuman seperti penjara seumur hidup ataupun hukuman mati.
Baca SelengkapnyaKematian karena Sianida, dari Adolf Hitler sampai Pemuja Sekte
15 Oktober 2023
Sianida kerap menimbulkan drama dalam kehidupan manusia, begini kisahnya sejak perang dunia
Baca SelengkapnyaProfil Mossad, Badan Intelijen Israel yang Dianggap Kecolongan Serangan Kilat Hamas
13 Oktober 2023
Mossad atau Mossad Merkazi le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim adalah salah satu dari tiga badan intelijen utama Israel
Baca SelengkapnyaKanada untuk Pertama Kali Memilih Ketua DPR Berkulit Hitam
4 Oktober 2023
Ketua DPR Kanada sebelumnya mengundurkan diri karena menyebut veteran perang Nazi sebagai pahlawan.
Baca Selengkapnya