Spanduk bergambar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan latar kapal yang ditenggelamkan, dipajang di depan pintu masuk Gedung Kementerian Kelauatan dan Perikanan, Jakarta, 10 Desember 2014. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Yogyakarta - Masa kecil Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti tak jauh berbeda dengan anak-anak perempuan kebanyakan. Meskipun mantan bos Susi Air itu kini dikenal sebagai menteri yang garang memberantas aksi illegal fishing di lautan, ia juga pernah memiliki sisi-sisi "kalem" sebelum beranjak remaja. (Busyro: Menteri Susi Adalah Siti Hajar Abad Ke-21)
"Waktu kecil itu diatur (orang tua), yang penting yang dikerjakan jelas, tidur siang atau belajar menari, sorenya mengaji," ujar Menteri Susi dalam dialog bertajuk "Saya Perempuan Antikorupsi" di Yogyakarta, Rabu, 10 Desember 2014.
Menteri Susi pun menyatakan tak pernah merasa dikekang berlebihan oleh orang tuanya. "Kalau selesai (jam pelajaran) sekolah, mau apa saja silakan," kata Susi. "Tapi biasanya main sama nelayan dulu (karena jarak rumah-sekolah jauh), sorenya baru dijemput bapak." (Cara Susi Manfaatkan Pengadilan Perikanan)
Namun, di antara berbagai aktivitasnya itu, Menteri Susi pun menyatakan paling gemar dengan kegiatan kepramukaan. Ia pun menyarankan kepada para peserta diskusi yang kebanyakan perempuan dan para ibu untuk mendorong anak mereka bisa aktif dalam kegiatan kepramukaan, yang menurut dia bisa melatih mental mandiri sejak dini. (Kapal Ilegal, Susi Diminta Kenakan Denda Rp 20 M)
"Pramuka itu bagus untuk (melatih) survival, kemandirian, dan sportivitas," katanya. "Tapi apa sekarang pramuka masih ada di sekolah?"