Tender Alutsista Diduga Merugikan Negara Rp 1,6 T  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 12 Desember 2014 18:07 WIB

Puluhan helikopter Apache AH 64 buatan Amerika Serikat melakukan flying pass bersamaan dengan sejumlah KRI yang juga melakukan sailing pass di perairan Surabaya saat Defile Alutsista di puncak HUT TNI ke 69 di Dermaga Ujung, Surabaya, 7 Oktober 2014. HUT TNI tahun ini melibatkan 20 ribu prajurit TNI. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Kemananan mendesak Kementerian Pertahanan untuk melakukan audit atas dugaan penyimpangan dalam pembelian peralatan multiple launch rocket system dari Avibras Industria Aerospacial asal Brasil untuk TNI Angkatan Darat pada 2012. (TNI Ogah Diperiksa KPK)

Juru bicara Koalisi, Wahyudi Djafar, mengatakan, dalam proses pengadaan peluncur roket itu diduga telah terjadi pelanggaran. Dugaan ini muncul karena pengadaan dilakukan secara tidak transparan lantaran tidak mencantumkan kriteria kebutuhan di dalam dokumen pengadaan. (Jenderal Moeldoko: Tak Ada Korupsi di TNI)

"Di dalam proses itu juga melanggar peraturan presiden tentang pengadaaan barang dan jasa," kata Wahyudi saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantornya, Jumat, 12 Desember 2014.

Wahyudi juga mengatakan pengadaan alat tempur itu mengabaikan surat rekomendasi dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan. Di dalam surat itu, kata Wahyudi, Inspektorat menduga ada pelanggaran dalam keputusan penunjukan langsung Avibras. Padahal, sebelumnya ada tiga perusahaan internasional yang mendaftar sebagai peserta tender, yaitu Roketsan Missilies Industries dari Turki, Rosobronexport dari Rusia, dan Avibras Industria Aerospacial dari Brasil. (Jenderal Djaja Suparman Divonis 4 Tahun Penjara)

"Dari proses tender yang tidak transparan diduga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 1,6 triliun, dan juga spek yang dibutuhkan tidak sesuai rekomendasi Inspektorat," kata Wahyudi. "Dari total anggaran, mencapai Rp 5 triliun."

Direktur Program Imparsial Al Araf meminta Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk mengusut dan mengaudit proses pembelian alat tempur saat Kementerian Pertahanan dipimpin oleh Purnomo Yusgiantoro itu. (KPK Minta Akses untuk Audit Proyek Alutsista TNI

"Ini harus dipertanggungjawabkan, dari pemerintahan rezim terdahulu," ujarnya. "Agar kejadian serupa tidak terjadi, apalagi alokasi dana pertahanan itu paling banyak di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara."

REZA ADITYA

Baca berita lainnya:
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Jay Subiakto Kecewa pada Jokowi, Untung Ada Susi

Bertemu, SBY Nasihati Prabowo

Jay Subiakto: Gubernur FPI Cukup Menghibur

SBY: Demokrat Tak Pernah Masuk Koalisi Prabowo

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

17 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

6 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

12 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

13 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

23 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

29 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

29 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

37 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

38 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya