Mulai 16 Desember, Busyro Tak Lagi di KPK  

Reporter

Jumat, 12 Desember 2014 14:00 WIB

Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas (kiri), saat akan mengucap sumpah dan janji jabatan Pimpinan KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/12). Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua Bambang Widjojanto, Wakil Ketua Zulkarnain dan Wakil Ketua Adnan Pandu Praja akan menjabat hingga 2015 sedangkan Wakil Ketua Busyro Muqoddas akan menjabat hingga 2014. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Empat hari lagi, satu dari lima kursi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi akan kosong. Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 33/P Tahun 2011 tentang Masa Jabatan Komisioner KPK, kepemimpinan Wakil Ketua Busyro Muqoddas akan berakhir pada 16 Desember 2014. Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat belum memutuskan siapa pengganti Busyro hingga masa reses usai pada Januari 2015.

"Sesuai Keppres, masa Busyro selesai per 16 Desember. Setelah itu, akan terjadi kekosongan," kata juru bicara KPK, Johan Budi, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: Empat Syarat Utama Jadi Pengganti Busyro Muqoddas)

Menurut Johan, tidak akan ada dampak berarti dari kekosongan itu karena KPK masih punya empat pimpinan lain. Johan meminta DPR tidak membuang-buang waktu dengan menentukan siapa yang akan menggantikan Busyro. "KPK juga pernah dipimpin kurang dari lima orang, tapi tetap saja DPR harus menyegerakan," ujarnya. (Baca: KPK Ogah Busyro Muqoddas Diganti)

Pimpinan KPK pernah berjumlah kurang dari lima orang, yaitu pada masa kepemimpinan Antasari Azhar. Ketika itu, Antasari terjerat kasus hukum sehingga harus menanggalkan kursi Ketua KPK. Antasari kini menjadi terpidana kasus pembunuhan Nazrudin Zulkarnaen, Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran. (Baca: Cara Gampang Busyro Kenali Koruptor)

Peneliti Indonesia Corruption Watch, Lalola Easter, mengatakan KPK tak bakal menemukan masalah meski satu kursi pimpinan kosong. "Masih ada empat komisioner lain," ujarnya. Busyro akan mendahului koleganya di KPK karena masa jabatannya berakhir. Sedangkan masa jabatan pimpinan KPK lainnya baru berakhir pada 14 Desember 2015. (Baca juga: Busyro: Boediono Bisa Tersangka, Bisa Tidak)

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Topik Terhangat
Misteri Kapal Nazi | Kasus Munir | Golkar Pecah | Banjir Jakarta | Perpu Pilkada

Berita Terpopuler
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Kubu Ical Mau Rapat di Slipi, Yorrys: Siapa Lu?
Benarkah Hitler Sesungguhnya Hidup di Sumbawa?
Munir Dibunuh karena Sejumlah Motif, Apa Saja?
Jay Subiakto Kecewa pada Jokowi, Untung Ada Susi










Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

1 jam lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

3 jam lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

5 jam lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

7 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

1 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya