Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Calon Presiden Joko Widodo (kanan) dan Calon Presiden Prabowo Subianto saat acara buka puasa bersama di Istana Negara, Jakarta, 20 Juli 2014. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, sejak awal, partainya tidak menjadi bagian dari kubu pendukung Prabowo Subianto atau biasa disebut Koalisi Merah Putih. Menurut dia, Demokrat adalah penyeimbang antara pemerintah dan oposisi. (Baca: Bertemu, SBY Nasihati Prabowo)
"Agar bisa memberikan masukan yang tepat," kata SBY di kantor pusat Demokrat di Jakarta Pusat, Kamis, 11 Desember 2014. Menurut SBY, sikap ini bukan plinplan, tapi bisa menempatkan diri. (Baca: SBY, Ical, dan Prabowo Sudah 'Deal' Perpu Pilkada1)
SBY mencontohkan, saat Perang Dunia--negara-negara di dunia terbagi menjadi Blok Barat dan Blok Timur, Indonesia mengambil sikap tidak memihak, tapi menjadi penengah. Menurut SBY, menjadi penyeimbang demokrasi inilah yang menjadi ciri khas Demokrat. "Agar berjalan sesuai dengan koridor," ujarnya. (Baca: Gerindra: Kami Harus Lebih Hati-hati dengan SBY)
Sebelumnya, putra SBY, Edhy Baskoro Yudhoyono, menyatakan partainya cocok dengan Koalisi Prabowo. Dengan kecocokan itu, Demokrat memutuskan bergabung dan menyorongkan Agus Hermanto sebagai Wakil Ketua DPR dalam pemilihan paket pimpinan DPR/MPR. "Kami memiliki pikiran-pikiran yang sepaham dengan Koalisi Prabowo sejak dimulainya pembahasan Undang-Undang MD3," tutur Ibas di gedung DPR, Kamis dinihari, 2 Oktober 2014. (Baca: Ibas: Kami Sepaham dengan Koalisi Prabowo)
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
21 hari lalu
Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.