Tak Nyapres, Aburizal Aneh dan Punya Motif Khusus  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 5 Desember 2014 05:36 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengangkat tangan bersama Ketua Dewan Pertimbangan, Akbar Tandjung saat jumpa pers usai sidang pemilihan ketua umum dalam Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 3 Desember 2014. Aburizal Bakrie terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar dan Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Pertimbangan masa bakti 2014 - 2019. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Pidato politik Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie, yang menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada Pemilu 2019, dianggap isyarat ada perubahan besar pada orientasi Golkar. Pakar politik dari Universitas Gadjah Mada, Mada Sukmajati, menilai pernyataan itu menunjukkan kubu Ical memiliki motif khusus dalam pengembangan partainya pada masa depan. "Ini aneh. Biasanya, kan, mayoritas partai ramai-ramai dorong ketuanya menjadi presiden," kata Mada pada Kamis, 4 Desember 2014.

Secara kalkulasi politik, pernyataan Ical itu memang berdasar pada analisis yang realistis. Asal tidak ada perubahan situasi politik yang besar, presiden inkumben lebih berpeluang terpilih kembali ketimbang calon lainnya pada Pemilu 2019. (Baca: Prabowo Kecup Titiek Soeharto, Ical Girang)

Namun pernyataan Ical juga bermakna membatasi orientasi Golkar pada masa depan. Menurut Mada, tanpa orientasi menguasai pemerintahan, aktivitas Golkar akan lebih banyak tercurah untuk menjaga kepentingan ekonomi dan bisnis para elite pimpinannya. "Golkar jago di penguasaan parlemen, tapi orientasi dibatasi. Orientasinya lalu apa?"

Dia curiga gaya kepemimpinan Ical di Golkar pada masa mendatang mendekati tesis Akbar Tandjung mengenai figur saudagar politik. Karakternya, model gaya berpolitik selalu pragmatis. Apalagi, menurut Mada, dalam penyelanggaraan Munas Golkar, yang menegaskan dominasi Ical dalam kepemimpinan partai, sudah terlihat adanya praktek transaksional. (Baca: Terpilih Secara Aklamasi, Ical Digendong)

Mada mencontohkan, sikap partai yang berkomitmen menolak Perpu Pilkada. Keputusan ini efektif mendulang dukungan pengurus daerah untuk Ical. Mada berpendapat, keputusan itu menyebabkan banyak kader Golkar merasa memiliki peluang mengisi jabatan kepala daerah pada pilkada massal tahun 2015. (Baca: Perusahaan Bakrie Diberi Cap 'Gagal Bayar' Utang)

Sebagian pengurus partai beringin di daerah memiliki penafsiran berbeda terhadap pidato politik Ical pada penutupan Munas di Bali. Ketua DPC Partai Golkar Bantul Agus Subagyo justru menilai pernyataan Ical yang enggan menjadi capres pada 2019 dari sudut pandang positif. "Berarti dia mau memberikan kesempatan ke kader yang lebih muda," tutur Agus.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Baca berita lainnya:
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya
Menteri Susi Tak Bantah Nilai Perusahaannya Rp 1 T
Perampokan di Taksi, Ini Ciri Mobil yang Digunakan
Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu






Berita terkait

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

18 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

19 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

19 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

20 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

23 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

28 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

29 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

35 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

38 hari lalu

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

Bersama Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Bambang Soesatyo, nama Agus Gumiwang masuk bursa calon ketum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya