Calon Presiden, Prabowo Subianto, bersalaman dengan Ketum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, seusai menandatangani Deklarasi Permanen Koalisi Merah Putih di pelataran Monumen Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, 14 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO,Nusa Dua - Di hadapan petinggi Koalisi Prabowo, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie mengutarakan keinginan partainya belajar baris-berbaris kepada Partai Gerinda yang dipimpin Prabowo Subianto. Aburizal mengatakan suatu saat akan menantang Ketua Angkatan Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia berbaris dengan baik seperti kader Gerindra. (Setya Novanto dan Titiek Soeharto Jadi Wakil Ical)
"Meski bisa, tentu baris-berbaris kami tak mampu seperti Gerindra," kata Aburizal di hadapan Prabowo di podium Musyawarah Nasional IX Golkar di Mangupura Hall, Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Kamis, 4 Desember 2014. "Belajar soliditas juga dari Gerindra." (Kubu Ical Ujuk-ujuk Puji Menteri Laoly, Ada Apa?)
Ical menjadi ketua umum partai beringin periode 2014-2019. Dalam munas di Bali, semua pimpinan daerah Golkar menerima laporan pertanggungjawaban Ical selaku Ketua Umum Golkar periode 2009-2014. Selain itu, semua peserta menginginkan Ical menjadi Ketua Umum Golkar periode berikutnya. "Tak ada kecuali, peserta munas ingin saya sebagai ketua umum," kata Ical.
Dia mengatakan tak ada alasan menolak dukungan dari semua pemegang hak suara. "Saya bersedia menerima dan mendukung amanah Saudara," kata Ical. Ical juga menyatakan menginginkan Akbar Tandjung mendampinginya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Golkar. (Ical: LPJ Saya Summa Cum Laude)
Akbar bersedia saat forum munas menyorongkan dia sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Golkar. "Demi kemenangan dan kejayaan Golkar, saya siap," kata Akbar disambut riuh-rendah peserta munas. Akbar mengklaim, jika dia dan Ical bersatu, Golkar bisa memenangi pemilihan legislatif 2019.