Nusron Wahid Janjikan Asuransi untuk ABK Oryong  

Reporter

Kamis, 4 Desember 2014 11:12 WIB

Jayanti (kiri) menunjukkan foto pernikahannya dengan Abdullah, anak buah kapal (ABK) Oryong 501, di rumahnya di Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, 3 Desember 2014. Senin lalu, kapal Oryong 501 yang berbendera Korea Selatan itu tenggelam di perairan Rusia. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid berjanji akan memberikan jaminan kepada keluarga anak buah kapal (ABK) penangkap ikan Oryong 501 yang tenggelam di Laut Bering, Rusia. (Baca: Nasib ABK Oryong, Tertipu dan Kandas di Laut Rusia)

Jaminan yang dimaksud oleh Nusron, antara lain, asuransi yang akan dimintakan kepada semua perusahaan jasa tenaga kerja yang memberangkatkan para ABK itu. "Jika mereka tidak mau bertanggung jawab, keluarga harap melaporkannya kepada kami untuk ditindak," kata Nusron kepada Tempo, Kamis, 4 Desember 2014.

Menurut Nusron, perusahaan jasa tenaga kerja terkait sudah berjanji akan memberikan asuransi kepada ABK Oryong 501. Nusron juga mengaku sudah mendatangi beberapa keluarga ABK Oryong 501 untuk berdialog. Salah satunya istri Abdul Manaf yang tinggal di Jakarta Utara. (Baca: 14 Nelayan Pantura ABK Kapal Oryong yang Tenggelam)

Nusron mengatakan, dalam dialog tersebut, keluarga mengutarakan harapan agar pemerintah membantu memastikan nasib ABK yang belum ditemukan. Jika memang mereka sudah meninggal, kata Nusron, pihak keluarga meminta jenazah mereka dikembalikan untuk dikebumikan di kampung halaman masing-masing. (Baca: Insiden Kapal Oryong, Ditemukan Lagi 11 Jenazah)

Kapal Oryong 501 membawa 60 awak yang terdiri atas 35 warga negara Indonesia, 11 asal Korea Selatan, 13 asal Filipina, dan satu warga Rusia. Kapal ikan berbendara Korea Selatan ini tenggelam akibat cuaca buruk dan dihantam gelombang setinggi lebih dari 13 meter.

Data BNP2TKI menyebutkan perusahaan yang memberangkatkan ABK Oryong 501 adalah PT Kimco Citra Mandiri (4 orang), PT Koindo Maritim Power (16 orang), PT Mitra Samudra Cakti (8 orang), dan PT Oryza Sativa Agency (7 orang).

REZA ADITYA

Berita Terpopuler
Gubernur FPI Ngarep Sumbangan Warga
Gubernur FPI Siap Duel dengan Nikita Mirzani
Cerita Ahok tentang Hantu dan Setan Buta Huruf

Berita terkait

PDIP Gugat KPU ke PTUN, TKN Prabowo-Gibran: Apa yang Mau Digugat?

3 hari lalu

PDIP Gugat KPU ke PTUN, TKN Prabowo-Gibran: Apa yang Mau Digugat?

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mempertanyakan alasan PDIP menggugat ke PTUN Jakarta. Tak berdampak pada legitimasi hasil pilpres.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra Soal KIM Jika Ada Parpol Lain Gabung setelah Putusan MK

4 hari lalu

Kata Gerindra Soal KIM Jika Ada Parpol Lain Gabung setelah Putusan MK

Gerindra menganggap partai yang baru bergabung setelah putusan MK sama pentingnya dengan anggota lama KIM.

Baca Selengkapnya

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

20 hari lalu

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Kata Nusron Wahid dan Airlangga Hartarto soal Jatah 5 Menteri dari Golkar di Kabinet Prabowo

39 hari lalu

Kata Nusron Wahid dan Airlangga Hartarto soal Jatah 5 Menteri dari Golkar di Kabinet Prabowo

Nusron Wahid dan Airlangga akhirnya buka suara terkait narasi jatah 5 menteri dari Golkar di Kabinet Prabowo. Begini katanya.

Baca Selengkapnya

Beredar Bocoran Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, TKN: Spekulatif

20 Februari 2024

Beredar Bocoran Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, TKN: Spekulatif

Ahmad Muzani mengatakan beredarnya informasi susunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran hanya bersifat spekulatif.

Baca Selengkapnya

Menang Versi Quick Count, TKN Prabowo-Gibran Tetap Minta Rekapitulasi Suara Dikawal Ketat

15 Februari 2024

Menang Versi Quick Count, TKN Prabowo-Gibran Tetap Minta Rekapitulasi Suara Dikawal Ketat

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran menginstruksikan tim pemenangan untuk mengawal ketat rekapitulasi suara. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Tanggapi Komentar soal Jokowi Tak Bisa Kerja, Nusron Wahid: Ahok Kerjanya Ngomong

9 Februari 2024

Tanggapi Komentar soal Jokowi Tak Bisa Kerja, Nusron Wahid: Ahok Kerjanya Ngomong

Nusron mengatakan, ucapan itu tidak perlu dibahas lantaran menurut dia, sejak dulu Ahok sudah dikenal gemar berbicara di depan publik.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Bantah Bayar Massa untuk Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran

9 Februari 2024

Nusron Wahid Bantah Bayar Massa untuk Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran

Nusron Wahid membantah kubu Prabowo-Gibran membuka pendaftaran peserta kampanye akbar dengan iming-iming bayaran dan makan siang.

Baca Selengkapnya

TKN Respons Survei Prabowo-Gibran 52,5 Persen: Hilal Sekali Putaran Sudah Tampak

8 Februari 2024

TKN Respons Survei Prabowo-Gibran 52,5 Persen: Hilal Sekali Putaran Sudah Tampak

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid mengomentari hasil survei Populi Center yang menyebut Prabowo-Gibran sudah mencapai 52,5 Persen.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Ungkap Alasan Kehadiran Terawan di Kubu Prabowo-Gibran Saat Debat Capres

5 Februari 2024

Nusron Wahid Ungkap Alasan Kehadiran Terawan di Kubu Prabowo-Gibran Saat Debat Capres

Eks Menkes Terawan Agus Putranto hadir di debat capres terakhir pada Ahad malam lalu. Ia mengenakan jaket khas pendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya