Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 4 Desember 2014 10:40 WIB

Aburizal Bakrie. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Aburizal Bakrie alias Ical terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2014-2019 dalam Musyawarah Nasional IX di Nusa Dua, Bali, Rabu malam, 3 Desember 2014. Ical terpilih setelah menyatakan bersedia maju sebagai calon ketua umum tunggal dan mendapatkan dukungan 100 persen suara, yaitu dari 534 peserta munas.

Dari catatan Tempo, ada dua peristiwa yang terjadi hampir bersamaan dengan pelaksanaan munas. Ada pula soal ganti rugi bagi korban lumpur Lapindo yang hingga kini belum jelas dari mana sumber dananya dan bagaimana penyelesaiannya.

1. Tanggul Lumpul Lapindo Jebol pada Hari Pertama Munas Golkar
Tanggul yang mengitari daerah semburan lumpur panas Lapindo di Titik 73 B Desa Gempol Sari, Kedungbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, jebol pada Ahad, 30 November 2014, atau bertepatan dengan awal pelaksanaan Munas Golkar di Nusa Dua, Bali. (Baca: Tanggul Lumpur Lapindo di Kedungbendo Jebol)

Lumpur berwarna cokelat pekat itu mengalir ke arah timur sehingga masuk ke Kali Ketapang dan permukiman warga. Luapan lumpur disebabkan oleh kegiatan eksplorasi yang dilakukan PT Lapindo Brantas Incorporated--anak perusahaan perusahaan milik Ical.

Selanjutnya: Status Siaga Lapindo
<!--more-->
2. Status Siaga Luapan Lumpur Lapindo
Rapat koordinasi Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sidoarjo, Kepolisian Resor Sidoarjo, dan Komando Daerah Militer Sidoarjo menetapkan Kabupaten Sidoarjo dalam status siaga luapan lumpur Lapindo. "Status siaga darurat terhadap bencana lumpur Lapindo ini ditetapkan sejak Senin malam, 1 Desember 2014. (Baca: Musim Hujan, Sidoarjo Siaga Luapan Lumpur Lapindo)

Selanjutnya: Bumi Dicap Gagal Bayar
<!--more-->
3. PT Bumi Resources Dinyatakan Default
Lembaga pemeringkat Standard & Poors (S&P) menurunkan peringkat utang PT Bumi Resources--lini bisnis Grup Bakrie di sektor pertambangan--dari selective default menjadi default atau gagal bayar. Menurut analis dari Kredit S&P, Vishal Kulkarni, Bumi dinyatakan default karena perusahaan ini dinilai tidak mampu membayar kewajibannya, setidaknya selama enam bulan ke depan. (Perusahaan Bakrie Diberi Cap 'Gagal Bayar' Utang)

Penilaian ini didasarkan S&P pada beberapa catatan. Salah satunya, saat tiga anak usaha Bumi Resources sudah mendapat persetujuan atas restrukturisasi utang dari pengadilan di Singapura. Tiga perusahaan itu yakni Bumi Investment Pte Ltd, Enercoal Resources Pte Ltd, dan Bumi Capital Pte Ltd yang berbasis di Singapura. Perusahaan-perusahaan itu juga dikabarkan sudah meminta perlindungan dari kreditur di Amerika, setelah menanggung utang Rp 3,7 triliun. Selain itu, Bumi gagal membayar bunga dari utang senilai US$ 700 juta (sekitar Rp 8,6 triliun).

REZA ADITYA | TIM TEMPO

Topik terhangat:
Golkar Pecah | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin
Gubernur FPI Ngarep Sumbangan Warga
Awas, Nama-nama Berikut Ini Terlarang Digunakan!
Cerita Ahok tentang Hantu dan Setan Buta Huruf

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

17 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

11 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

19 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

20 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

20 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

21 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

24 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

30 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

30 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

36 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya