Anak Fuad Amin Diduga sebagai Perantara Suap  

Reporter

Kamis, 4 Desember 2014 07:09 WIB

Bupati Bangkalan Muhammad Makmun Ibnu Fuad. antarafoto.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyelidiki keterlibatan Makmun Ibnu Fuad, putra Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bangkalan Fuad Amin Imron, dalam kasus dugaan jual-beli gas untuk pembangkit listrik di Jawa Timur. Menurut Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, Makmun, yang menjabat Bupati Bangkalan, diduga berperan sebagai perantara suap buat ayahnya. “Pada saatnya akan diperiksa,” kata Adnan, Rabu, 3 Desember 2014. (Baca juga: Hitung Duit Fuad Amin, KPK Butuh Waktu Tujuh Hari)

Fuad ditangkap dua hari lalu dengan barang bukti Rp 700 juta. Duit berasal dari Direktur PT Media Karya Sentosa Antonio Bambang Djatmiko. Petugas KPK juga menemukan uang Rp 300 juta di balik lukisan di dinding rumahnya. Adnan menyebutkan besel untuk Fuad mencapai Rp 4 miliar. “Jumlah fixed nanti di pengadilan,” katanya. Ia memperkirakan Media Karya mulai menyetor duit kepada Fuad sejak 2007, ketika dia masih menjabat Bupati Bangkalan. (Baca juga: Fuad Amin Ditangkap, Warga Cemas Bangkalan Rusuh)

Adnan mengatakan KPK mengirim penyidik ke Bangkalan kemarin. Ia memperkirakan anak buahnya bakal menemukan bukti-bukti baru. “Sekarang masih berkembang karena di rumah dia banyak temuan uang,” ujarnya. (Lihat juga: Laporan 2008, Kekayaan Fuad Amin Rp 6,7 Miliar)

Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf mendorong KPK menelusuri aset Fuad Amin. “Bisa kena tindak pidana pencucian uang,” ujarnya. Yusuf mengatakan lembaganya pernah menyerahkan laporan transaksi keuangan Fuad ke KPK. Menurut dia, saat itu KPK belum bisa menemukan kaitan transaksi tersebut dengan kasus tertentu. (Baca berita sebelumnya: KPK Tangkap Ketua DPRD Bangkalan)
<!--more-->
Yusuf menolak menyebutkan transaksi yang dimaksud. “Kalau disebutkan sekarang, takutnya ada yang disembunyikan pelaku,” ujarnya. Dia mencontohkan uang Rp 300 juta yang disembunyikan Fuad dan belakangan ditemukan KPK. Ihwal duit itu, Yusuf mengatakan, Fuad bisa dijerat dengan pasal pencucian uang karena berniat menyembunyikan hartanya. Lazimnya, ia melanjutkan, uang disimpan di brankas atau rekening. (Baca juga: Fuad Amin Ditangkap, Kontrak Gas PT MKS Dievaluasi )

Ia menilai dugaan keterlibatan anak Fuad patut diselidiki. “Logikanya, apa iya Fuad makan uang itu sendiri?” katanya.

Berdasarkan laporan kekayaan pejabat negara di KPK, Fuad terakhir melaporkan harta pada 2008. Total hartanya Rp 6,7 miliar. Kekayaan Fuad naik lima kali lipat dibanding saat pertama kali menjabat Bupati Bangkalan pada 2002 yang hanya Rp 1,7 miliar. Aset Fuad terdiri atas tanah yang tersebar di Jakarta, Surabaya, dan Bangkalan senilai Rp 3,2 miliar. Pada 2008, harta Fuad dalam bentuk giro atau setara kas lain berjumlah Rp 2,7 miliar, meningkat drastis daripada harta pada 2002 yang hanya Rp 1,3 juta.

Setelah diperiksa pada Selasa malam lalu, Fuad Amin Imron menolak berkomentar soal kasus yang merundungnya. Sambil berdiri mematung, dia berbicara pelan. "Saya tak ada komentar, saya tawakal saja kepada Tuhan yang mahakuasa,” kata politikus Partai Gerindra ini.

Makmun Ibnu Fuad, anak Fuad, menghilang dari kantor dan rumah dinasnya. “Beliau sedang di luar kota,” kata Wakil Bupati Bangkalan Mundir Rofi’i, menolak menyebutkan detail kepergian Makmun. Mundir mengatakan Makmun tak terpengaruh oleh penangkapan ayahnya. “Kondisi dia biasa saja, tetap tenang,” katanya. (Baca juga: Ayah Ditangkap KPK, Bupati Bangkalan Tenang)


MARIA YUNIAR | MUHAMAD RIZKI | LINDA TRIANITA | MUSTHOFA BISRI

Berita lain:
Gubernur FPI Siap Duel dengan Nikita Mirzani
Fuad Amin Ditangkap KPK, Ini Motif Suapnya
Ini 5 Seleb Dunia dengan Pernikahan Terlama









Berita terkait

Profil Rahmady Effendi, Kepala Bea Cukai Purwakarta yang Disebut Punya Harta Tak Wajar

3 jam lalu

Profil Rahmady Effendi, Kepala Bea Cukai Purwakarta yang Disebut Punya Harta Tak Wajar

Ini profil Rahmady Effendi Hutahaean, Kepala Bea Cukai Purwakarta yang disebut memiliki bisnis pribadi dan harta tak wajar hingga Rp60 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Eks Dirut PTPN XI Mark Up Anggaran untuk Beli Lahan Tebu

18 jam lalu

KPK Sebut Eks Dirut PTPN XI Mark Up Anggaran untuk Beli Lahan Tebu

KPK menjelaskan konstruksi perkara atas penetapan tiga tersangka kasus korupsi pengadaan lahan yang diperuntukkan penanaman tebu oleh PTPN XI.

Baca Selengkapnya

Jadi Pejabat di Pemprov Sulsel, Anak SYL Disebut Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

20 jam lalu

Jadi Pejabat di Pemprov Sulsel, Anak SYL Disebut Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Kabag Umum Ditjen Perkebunan Kementan mengungkap anak SYL pernah meminta uang untuk pembayaran aksesori mobil Rp 111 juta.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Lahan PTPN XI

21 jam lalu

KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Lahan PTPN XI

KPK menetapkan tiga tersangka kasus korupsi pengadaan lahan hak guna usaha yang diperuntukkan sebagai lahan penanaman tebu oleh PTPN XI.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Kasus TPPU yang Menjerat Abdul Ghani Kasuba Eks Gubernur Maluku Utara

1 hari lalu

Rangkaian Kasus TPPU yang Menjerat Abdul Ghani Kasuba Eks Gubernur Maluku Utara

KPK kembali menetapkan eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba sebagai tersangka dalam kasus dugaan TPPU dengan nilai mencapai Rp 100 miliar.

Baca Selengkapnya

Kejati Tahan Pejabat DKP Banten untuk Dugaan Korupsi Proyek Breakwater Cituis, Ini Arti Pemecah Gelombang

4 hari lalu

Kejati Tahan Pejabat DKP Banten untuk Dugaan Korupsi Proyek Breakwater Cituis, Ini Arti Pemecah Gelombang

Kejati Banten menahan pejabat di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek breakwater Cituis.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

5 hari lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

5 hari lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

6 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

6 hari lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya