Sejumlah pengendara motor terjaring operasi Zebra di jalan Benteng Betawi, Kota Tangerang, Banten, 26 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Pinrang - Seorang pengendara sepeda motor mengamuk dan mencaci maki polisi yang merazia kendaraannya ketika melintas di Jalan Trans Sulawesi, depan Masjid Al-Munawir, Kabupaten Pinrang, Selasa, 2 Desember 2014.
Seorang saksi mata, Aris mengatakan tak jelas kenapa pengendara itu marah-marah ketika dirazia polisi. "Tiba-tiba saja lelaki itu mengeluarkan jurus silat dan mengajak polisi berkelahi," kata Aris. "Dia terus mengumpat sejak petugas menghentikan kendaraan dan meminta dilepas."
Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli (Turjawali), Inspektur Dua Nawir mengatakan pengendara roda dua itu ditahan polisi lalu lintas Polres Pinrang, karena tidak membawa surat-surat kendaraan.
Menurut dia, modus mengelak dari razia polisi dengan mengajak duel dan marah-marah sudah biasa. "Ada pengendara yang sengaja meninggalkan kendaraannya karena takut terjaring razia," ujarnya. Kendaraan yang ditinggal itu kemudian dibawa ke kantor polisi sampai diambil pemiliknya.
Dia mengatakan jajaran kepolisian, sejak beberapa hari ini, intens menggelar razia untuk penertiban kendaraan yang di nilai berpotensi menimbulkan kecelakaan. "Sasaran kami adalah pengendara yang tidak dilengkapi surat-surat, tak memasang kaca spion, dan tidak menyalahkan lampu kendaraannya," ujarnya.
Sejak sepekan menggelar razia, kata dia, polisi telah menjaring 600 unit kendaraan yang tidak dilengkapi surat-surat berkendara dan kelengkapan motor lainnya. Dalam razia ini, dia menambahkan, petugas juga mensosialisasikan penggunaan sabuk pengaman pada kendaraan roda empat dan mengklik kaitan tali helm yang digunakan pengendara sepeda motor.
