Dari kiri: Priyo Budi Santos0, Sjarif Tjitjip Soetardjo, Agung Laksono, Theo L Sambuaga, Idrus Marham, dan Fadel Muhammad, dalam rapat pleno di DPP Golkar, Jakarta, Selasa, 25 November 2014. ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Kubu Agung Laksono memanfaatkan Musyawarah Nasional IX di Bali sebagai ajang mencari dukungan untuk menggelar acara serupa di Jakarta pada Januari 2015. Dalam musyawarah nasional Bali yang digagas kubu Aburizal Bakrie ini, hadir 500-an dewan pimpinan tingkat provinsi dan kota atau kabupaten. (Baca: Yorrys: Ical Bikin Partai Lapindo Jaya Saja)
Politikus Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan dukungan musyawarah di Jakarta sudah mulai mengalir. "Kami main mata dengan pengurus daerah yang hadir di Bali," katanya pada Senin, 1 Desember 2014. Agus menyebut nama beberapa daerah yang siap memberi dukungan di Jakarta. (Baca: Soal Munas Golkar, Ceu Popong: Mungkin Saya Telmi)
Para pengurus pro-munas Jakarta yang hadir, kata Agus, terus melaporkan perkembangan di Bali. Setiap kecurangan dari kubu Aburizal dipantau. Salah satunya, tata tertib musyawarah yang disahkan tanpa proses sidang. Selain itu, beberapa politikus Golkar yang kecewa terhadap Aburizal juga sengaja ditempatkan untuk kasak-kusuk dukungan. (Baca: Di Balik Kehadiran Prabowo Cs di Munas Ical)
Musyawarah nasional di Jakarta digagas oleh Kubu Agung Laksono. Rencananya, kata Agus, akan diadakan rapat Presidium Penyelamat Partai Golkar pada Rabu, 3 Desember 2014, untuk membahas musyawarah Jakarta sekaligus menyikapi hasil Bali. (Baca: Agung Laksono Tolak Golkar di Koalisi Prabowo)
Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Agun Gunanjar, mengatakan kehadiran pengurus daerah di Bali karena dipaksa Aburizal. Menurut dia, 300-an pengurus daerah condong memilih musyawarah nasional Jakarta. "Ada juga yang takut kalau posisinya di pengurus daerah diganti," ujarnya. (Baca juga: Pecat Staf DPP Golkar? Yorrys: Saya Bukan Ical)