Kecewa, Munas Golkar Melahirkan Lima Partai Baru

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 1 Desember 2014 06:18 WIB

Nurdin Halid (kanan), Ketua Panitia Munas, Ahmadi Noor Supit (tengah) dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo menggelar jumpa pers menjelang Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 30 November 2014. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan Partai Golongan Karya rentan pecah. Kondisi itu besar kemungkinan terjadi bila Aburizal Bakrie alias Ical kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar untuk lima tahun mendatang. Perpecahan itu akan menelurkan partai-partai baru yang akan dibuat oleh para pesaing Ical. (Ical Munas di Bali, Agun Blusukan di Pangandaran)

"Setelah adanya dua musyawarah nasional (munas), akan ada dua kepengurusan DPP. Semuanya akan ditentukan oleh pengadilan, munas mana yang paling benar," ujarnya saat dihubungi Tempo, Ahad, 30 November 2014.

Ketika itu terjadi, tutur Yunarto, dualisme dalam tubuh Golkar akan mencuat. Dalam keadaan tersebut, Golkar akan terpecah, seperti peristiwa pada 2004 dan 2010. Pada 2004, adanya dualisme dalam tubuh Golkar menciptakan Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Hati Nurani Rakyat. Sedangkan pada 2010, perpecahan di tubuh Golkar memunculkan Partai NasDem. (Akbar Tanjung Gagal Damaikan Ical dan Agung)

Pendapat Yunarto ini cocok dengan pernyataan Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie. Ical mengkhawatirkan akan lahir partai "sempalan" setelah Musyawarah Nasional IX Golkar. "Kami harus berani membangun tradisi demokrasi yang fair dan sportif," kata Ical dalam forum Rapat Pimpinan Nasional Golkar di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, Selasa, 18 November 2014.

Ical mengakui bahwa kedewasaan berdemokrasi kader Golkar belum sepenuhnya terbentuk. Sebab, calon yang kalah bertarung dalam munas kemudian membentuk partai baru. Ini ditandai oleh terpecahnya kekuatan Golkar setelah Munas yang digelar sejak era reformasi. Pada 1998, dua partai politik baru terbentuk pasca munas, yakni Partai Karya Peduli Bangsa dan Partai Keadilan dan Persatuan--kini menjadi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia--. (Ketua Partai Koalisi Prabowo Hadiri Munas Golkar)

Pasca Munas Golkar 2004, ujar dia, dari rahim Golkar lahir dua partai politik, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya yang dibentuk Prabowo Subianto dan Partai Hati Nurani Rakyat bentukan Wiranto. Prabowo dan Wiranto sempat bertarung dalam konvensi calon presiden dari Golkar pada 2004.

Adapun pasca Munas Golkar 2009 terbentuk organisasi massa Nasional Demokrat, yang kini menjelma menjadi Partai NasDem. Partai ini dibentuk oleh politikus Golkar, Surya Paloh, yang kalah bertarung melawan Ical dalam Munas Golkar di Riau. "Akibat gerakan eksodus kader yang kalah dalam munas dengan mendirikan partai politik," katanya.

Karena itu, tutur Ical, Munas IX harus dimaknai sebagai konsolidasi memantapkan kekuatan partai dan mendorong persaingan antarkader secara fair dalam pencalonan sebagai ketua umum. "Sekaligus mencegah eksodus kader partai," katanya.

PERSIANA GALIH | ANANG ZAKARIA

Baca berita lainnya:
5 Celotehan Fadli Zon yang Menuai Hujatan
Jokowi Diserang Media Malaysia, Ini Pembelaan Susi
Lawan Stoke City, Akhirnya Liverpool Menang!
Yorrys: Ical Bikin Partai Lapindo Jaya Saja






Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

19 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

20 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

20 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

21 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

23 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

29 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

35 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya