Siapa Pollycarpus, Eksekutor Pembunuhan Munir?  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 29 November 2014 11:24 WIB

Pollycarpus Budihari Priyanto (kiri ke-2) menjadi komandan regu Pramuka beranggotakan para Narapidana LP Cipinang, Jakarta, pada Maret 2008. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pollycarpus. Dari namanya, orang tak menduga ia orang Jawa. "Pollycarpus itu nama pemberian orang Belanda," katanya. Nama pemberian ayahnya Budihari Priyanto. Sang ayah, Budi Santoso, paranormal dan ahli pengobatan alternatif yang tinggal di Ungaran, Jawa Tengah. Santoso terkenal dengan pertunjukan harakiri pada setiap Muharam.

Menurut saudara-saudaranya di Ungaran, Polly besar di Papua. Nama baptis itu ia peroleh di sana. "Saya sempat dua-tiga tahun menjadi pilot untuk misi (gereja). Terbang sendiri membawa orang sakit atau sayuran," Polly berkisah, bersama Hera, istrinya. (Baca: Ada Pollycarpus dalam Kematian Munir)

Setelah menjadi penerbang dalam misi gereja di Papua, Polly memutuskan bergabung dengan Garuda Indonesia. Dari menerbangkan Fokker 28, ia lantas naik kelas dengan menerbangkan Boeing 737, lalu menjadi kapten pilot untuk Airbus 330. (Baca: Bebas Bersyarat, Pollycarpus Hirup Udara Bebas)

Pollycarpus menjadi penerbang misi di Papua pada 1985-1987, ketika kondisi keamanan di wilayah itu belum sepenuhnya stabil. Polly juga hadir di Timor Timur ketika provinsi tersebut bergolak pada 1999. "Saya ikut menerbangkan pesawat dalam evakuasi warga Indonesia di sana."

Dalam kasus Munir, Polly, menurut saksi mata, berbincang-bincang dengan Munir di Bandar Udara Changi, Singapura, saat pesawat yang mereka tumpangi transit. Di area transit Bandara Changi, Pollycarpus bersama Ongen Latuihamallo duduk bersama Munir di Coffee Bean. (Baca juga: Pollycarpus Bebas, Kematian Munir Tetap Misteri)

Seorang saksi melihat mereka memakan sesuatu. Dari situlah kemudian bukti-bukti mengarah pada keterlibatan Polly dalam kasus Munir. Ia mendapat hukuman 20 tahun pada 25 Januari 2008. Putusan peninjauan kembali memvonis Pollycarpus 20 tahun bui karena terbukti membunuh Munir.

Sejak Jumat, 28 November 2014, Pollycarpus telah menghirup udara bebas. Ia mendapat surat pembebasan bersyarat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia setelah menjalani hidup terkungkung selama lima tahun lebih di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung. (Baca: Kemenkumham: Pembebasan Pollycarpus Ikuti Prosedur)

"Dia sudah dapat pembebasan bersyarat. Siang tadi (Jumat) sudah diantar ke kejaksaan dan Bapas (Balai Pemasyarakatan) Bandung," kata Kepala Keamanan Lapas Sukamiskin Bandung Heru Tri, di Bandung, Jumat, 28 November 2014. (Baca juga: Ini Novum PK Pollycarpus Versi Pengacara)

DRIYAN PUTRA | DIANING SARI | IQBAL T. LAZUARDI | PDAT DIOLAH




Baca Berita Terpopuler
Ruhut: Demokrat Tolak Dukung Hak Interpelasi
Media Jiran: Jokowi Pakai Jurus 'Ganyang Malaysia'
Jokowi Terima Curhat Petinggi TNI Pagi Ini
Jokowi dan SBY Seolah Saling 'Sindir' di Medsos
Usir Kapal, Kata Media Malaysia Jokowi Alihkan Isu

Berita terkait

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

1 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

3 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

22 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

24 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

34 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

35 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

42 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

42 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

42 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

42 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya