Ada si Thole, Kawasan Keraton Yogya Bebas Bus

Reporter

Sabtu, 29 November 2014 04:54 WIB

Pasangan pengantin GKR Hayu dan KPH Notonegoro melambaikan tangan kepada warga saat meninggalkan Keraton Yogyakarta untuk mengikuti kirab di Yogyakarta (23/10/2013). Selain kereta Kyai Jongwiyat yang ditunggangi pasangan pengantin, kirab ini diikuti oleh 12 kereta milik Keraton Yogyakarta, 60 kuda, 240 prajurit tradisional Keraton. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Koperasi Forum Komunikasi Alun-Alun Utara (FKAAU) meluncurkan armada shuttle bus khusus, pada Jumat 25 November 2014. Bus ini beroperasi di trayek pendek kawasan Jeron Beteng atau kompleks Keraton Yogyakarta.

Shuttle bus bernama si Thole ini berupa unit-unit mobil berjenis minibus dengan kapasitas tiap unitnya memuat tujuh orang. Total ada 20 armada shuttle bus yang disediakan koperasi FKAAU.

Pada tahap awal uji coba pengoperasian shuttle bus ini, pemerintah mengoperasikan lima armada bus. Tahap ujicoba dilakukan hingga 3 Januari 2015.

"Beroperasinya shuttle bus ini sekaligus memberlakukan larangan bagi bus pariwisata yang masuk dan parkir di kawasan area Keraton Yogya, terutama alun-alun utara," ujar Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto, Jumat, 28 November 2014.

Ketua Koperasi FKAAU Muhamad Fuad menuturkan, koperasi armada shuttle bus itu dikelola oleh 200 warga yang sebelumnya mengais rejeki di komplek alun-alun utara dan sekitarnya. Mereka antara lain pedagang kaki lima hingga juru parkir.

Layanan shuttle bus didukung tiga titik pemberhentian yang melayani trayek sepanjang tak lebih dari lima kilometer di area komplek keraton. Halte itu tersebar mulai dari Terminal Ngabean sendiri, Taman Parkir Senopati, dan Abu Bakar Ali.

Shuttle bus melayani dua jurusan. Pertama dari Taman Parkir Ngabean - Alun-Alun Utara - Magangan Kraton - Taman Sari kembali ke Ngabean. Untuk rute kedua dari Terminal Ngabean - Alun-Alun Utara - Titik Nol Kilometer - Taman Pintar lalu kembali ke Terminal Ngabean.

"Jam operasional dari pukul 08.00 sampai 22.00 WIB," ujar Fuad. Sedangkan besaran tarif ada dua jenis. Pertama Rp 5 Ribu untuk sekali jalan dengan satu tujuan. Sedangkan tarif kedua sebesar Rp 10 ribu untuk melintasi tiga titik pemberhentian sekaligus.

PRIBADI WICAKSONO

Berita Terpopuler:
Pertimbangan MK Jika Jokowi Dimakzulkan
Jurus Saling Kunci Jokowi dengan Koalisi Prabowo
Usulan Ditolak, Ahok: Bu Mega Senyum-senyum Saja
Kisruh Golkar, Akbar Ingin Bertemu Agung
Ini Isi Surat Anas dan Akil ke Kepala Rutan KPK

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

21 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

24 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya