Pabrik Tumbuh, Tenaga Kerja ke Luar Negeri Berkurang

Reporter

Editor

Eni Saeni

Kamis, 27 November 2014 20:11 WIB

Pekeja mengamati pembuatan baja di Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, Banten, 26 November 2014. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Majalengka - Pesatnya pembangunan pabrik di Kabupaten Majalengka menyebabkan minat tenaga kerja untuk keluar negeri terus menurun dalam beberapa bulan terakhir. “Penurunan itu bahkan mencapai 50 persen dari kondisi normal,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Majalengka Abdul Gani, Kamis, 27 November 2014.

Menurut dia, dalam kondisi normal, rata-rata jumlah rekomendasi paspor yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Majalengka mencapai 200 lembar per bulan. Namun beberapa bulan terakhir ini jumlahnya menurun hingga setengahnya, yaitu hanya 100 lembar per bulan.

Salah satu faktor penyebab terjadi penurunan minat menjadi buruh migran yaitu pembangunan pabrik skala besar yang saat ini gencar dilakukan di Kabupaten Majalengka. Selain itu, ada moratorium pengiriman tenaga kerja wanita sebagai pembantu rumah tangga di sejumlah negara Arab.

Saat ini, sekitar 40 pabrik besar telah berdiri di Kabupaten Majalengka. Pabrik-pabrik tersebut hingga kini masih dalam tahap pengembangan, sehingga masih membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak. “Karena itu, kami sangat berharap agar warga kami bekerja di daerah sendiri untuk membangun dan mengembangkan Kabupaten Majalengka,” katanya.

Beberapa waktu lalu, Bupati Majalengka Sutrisno mengatakan wilayah yang dia pimpin masih membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak. Jumlah pencari tenaga kerja yang tercatat 43 ribu orang, tapi jumlah itu tidak cukup. Sebab, banyak perusahaan yang akan berinvestasi. Perusahaan-perusahaan itu membutuhkan banyak tenaga kerja. “Seperti pabrik yang sedang dikembangkan di Kecamatan Ligung yang membutuhkan sekitar 5 ribu tenaga kerja,” katanya.

Sementara itu, perusahaan di Lojikobong-Sumberjaya membutuhkan sekitar 6 ribu pekerja. Di Jatiwangi, ada perusahaan yang membutuhkan sekitar 7 ribu tenaga kerja. Pabrik sepatu Adidas dan Nike di sana juga masing-masing membutuhkan tambahan 10 ribu tenaga kerja. Adapun dua pabrik pemintalan benang di Sumberjaya juga masih membutuhkan sedikitnya 10 ribu tenaga kerja. “Selain itu, masih banyak lagi pabrik lainnya yang akan berinvestasi di Kabupaten Majalengka, dan itu membutuhkan banyak tenaga kerja,” kata Sutrisno.

Menurut dia, Kabupaten Majalengka saat ini sudah banyak dilirik oleh investor seiring dengan dibangunnya bandara internasional dan infrastruktur pendukung lain. “Kita pun harus menyiapkan banyak tenaja kerja,” kata Sutrisno.







IVANSYAH






Terpopuler:
























TKI

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

14 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

11 November 2023

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.

Baca Selengkapnya