Dua kelompok anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) saling serang dan adu fisik di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta, 25 November 2014. Kericuhan terjadi terkait persiapan rapat pleno penetapan Munas Golkar yang rencananya digelar pada 30 November. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edy Purdjianto membantah tuduhan yang menyebutkan bahwa dirinya melarang Musyawarah Nasional Golkar IX di Nusa Dua, Bali. (Ical Vs Presidium Golkar: Siapa Bakal Menang?)
"Kata-kata dilarang di mana? Saya tidak mengatakan boleh atau tidak. Saya tidak melarang," katanya di sela perayaan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun ke-69 Persatuan Guru Republik Indonesia di Istora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 27 November 2014. (Agung Laksono: Aburizal-Akbar Duet Maut)
Ia mengatakan pemerintah terus mengevaluasi bersama kepolisian dan Badan Intelijen Negara tentang kemungkinan terjadinya kerusuhan. Mereka akan mempertimbangkan penyelenggaraan munas. (Agung Laksono Heran DPD Provinsi Dukung Munas 2014)
"Sebab, saya khawatir melihat eskalasinya yang seperti ini. Senin kemarin sudah ramai, Selasa pukul-pukulan, kan, meningkat terus. Apalagi peserta di Bali nanti ribuan orang," ujarnya. (GP Ansor Minta Nusron Wahid Jauhi Ricuh Golkar)
Hingga hari ini, Tedjo belum mendapatkan laporan mengenai penyelenggaraan munas itu. "Saya belum dapat laporan penyelenggaraan dari internal mereka," ujarnya.