Panggil 'Neng', Bentuk Kekerasan pada Perempuan  

Reporter

Rabu, 26 November 2014 14:55 WIB

Aktivis perempuan menggelar unjuk rasa peringatan kerusuhan Mei di sekitar bundaran HI Jakarta Pusat (18/05). Aksi tersebut untuk mengingatkan kepada masyarakat mengenai tindak kekerasan seksual saat kerusuhan Mei 1998 yang pelakunya belum terungkap. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Bandung - Komnas Perempuan bersama mahasiswa dan sejumlah lembaga perlindungan perempuan di Kota Bandung menggelar aksi Kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP). Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat bahwa isu kekerasan terhadap perempuan masih menjadi permasalahan pada tataran nasional dan global. (Baca: Republik Cangik, untuk Suara Perempuan)

Ketua panitia pelaksana kampanye 16 HAKTP, Ismoro Reza Prima Putra, mengatakan, dalam aksi kampanye, Kota Bandung mengangkat isu "Street Harassment" atau kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan di ruang publik. "Asumsi kami, 95 persen perempuan pernah mengalami street harassment, misalnya digoda di jalan dengan panggilan atau siulan," kata Ismoro kepada Tempo di Bandung, Rabu, 26 November 2014. (Baca: Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita)

Khusus Kota Bandung, kampanye 16 HAKTH dengan isu "Street Harassment" mengangkat tagline "Nama Saya Bukan Neng". Tema ini untuk mengingatkan masyarakat bahwa kata "Neng" kerap dipakai sebagai senjata lelaki untuk menggoda perempuan, dan ini merupakan tindak kekerasan terhadap perempuan. "Meski terkesan sepele, hal itu penting karena bisa menjadi awal tindak kekerasan seksual lainnya," kata Ismoro. (Baca: Komnas Perempuan: Stop Tes Keperawanan)

Selain itu, panitia membuat petisi supaya pemerintah segera mengesahkan RUU Anti-Kekerasan Seksual terhadap Perempuan. "Targetnya, Bandung bisa menyerahkan seribu petisi ke Komnas Perempuan untuk disampaikan ke DPR supaya segera mengesahkan Undang-Undang Kekerasan Seksual," ujar Ismoro.

Komisioner Komnas Perempuan Andy Yentriyani menuturkan street harassment pada umumnya terjadi di angkutan umum karena jumlah kendaraan yang sedikit dan orang berdesak-desakan. Namun, menurut Komnas Perempuan, pemisahan ruang publik yang dilakukan oleh pemerintah saat ini bukanlah solusi untuk mengurangi kekerasan seksual tersebut. "Pemisahan ruang publik antara lelaki dan perempuan sebenarnya bukanlah jawaban," katanya. (Baca: Peringati Hari Transgender, Aktivis Yogyakarta Diserang)

RISANTI

Terpopuler
Diusulkan, Pecandu Narkoba Ditanggung BPJS
Pecandu Narkoba Kena HIV/Aids Capai 4 Juta
WHO: Setiap 90 Detik, 1 Orang Tewas Tenggelam
Yenny Wahid Anggap The Color Run 2014 Lari Seru
Ultah ke-80, Buku Tatiek Maliyati W.S. Dirilis

Berita terkait

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

10 hari lalu

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

7 Februari 2024

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

6 Februari 2024

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

10 Desember 2023

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.

Baca Selengkapnya

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

26 Maret 2023

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.

Baca Selengkapnya

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

24 Maret 2023

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

7 Maret 2023

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

7 Maret 2023

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

20 Februari 2023

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

10 Februari 2023

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine

Baca Selengkapnya