Dua Ketua AMPG Yoris Raweyai (kiri) bersama Wakil Ketua Partai Golkar Agung Laksono, berikan keterangan kepada wartawan seusai kelompok AMPG saling serang dan adu fisik di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta, 25 November 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyatakan rapat pleno sudah menghasilkan keputusan kapan musyawarah nasional dilaksanakan. "Hasilnya, munas tetap tanggal 30 (November) di Bali," katanya di kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Selasa, 25 November 2014. (Baca: Angkatan Muda Golkar Pertanyakan Jasa Aburizal)
Mengenakan kemeja kuning lengan pendek dipadu celana panjang hitam, Idrus meninggalkan ruang rapat sekitar pukul 17.50. Dia meninggalkan kantor Golkar sambil jalan terburu-buru. Dia juga menolak menjawab panjang-lebar ihwal munas maupun kericuhan yang terjadi sebelum rapat. (Baca: Anak Buah Yorrys Raweyai Duduki Kantor DPP Golkar)
Idrus melanjutkan, Nurdin Halid tetap ditugaskan sebagai steering committe munas di Bali. Susunan kepanitiaan tidak mengalami perubahan.
Secara terpisah, Siti Hediyati Hariyadi alias Titiek Soeharto mengatakan rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Theo Sambuaga yang ditunjuk mewakili Aburizal Bakrie. "Rapat tetap sah karena, kan, ada surat penunjukan dari Ketua Umum untuk mewakili rapat," ujarnya.
Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar membekukan kepengurusan di bawah pimpinan Aburizal Bakrie. "Kami ambil langkah ini untuk penyelamatan partai," kata Muladi, Ketua Mahkamah Partai Golkar, seusai rapat pleno.
Menurut Muladi, kepengurusan Aburizal diambil alih Presidium Penyelamatan Partai. Presidium diketuai oleh Wakil Ketua Umum Agung Laksono yang beranggotakan Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Tohari, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorris Raweay, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Ibnu Munzir.