Uang Gedung SMA Tetap Ditarik, Tahun Depan Dianggarkan Lagi

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 23 November 2014 18:44 WIB

Aulia Wildan dan sejumlah siswa tuna netra Madrasah Aliyah Negeri 1 Maguwoharjo, kabupaten Sleman, Yogyakarta mencoba mendengarkan soal Ujian Nasional SMA/SMK/MA yang dibacakan pengawas di sekolahnya (14/4/2014). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta pada rencana APBD 2015 kembali mengajukan tambahan alokasi guna memback-up iuran investasi atau dana pembangunan gedung sekolah negeri yang selama ini dibebankan pihak sekolah pada orang tua murid. Padahal beleid yang sama sudah diambil tahun lalu untuk pelaksaan tahun ini. Tapi sejumlah sekolah masih memungut dana itu tahun ini.

"Kami sudah ajukan anggaran khusus itu ke RAPBD 2015 agar tanggungan infrastruktur pengembangan sekolah bisa diback-up pemerintah," kata Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti Ahad 23 November 2014,

Haryadi menuturkan, pantauan pemerintah, ketika iuran investasi sekolah ini dibebankan pada orangtua murid, besarannya sekitar Rp 3-3,5 juta per siswa. Sehingga model subsidi yang diberikan pemerintah pun menganut plafon sekitar itu.

Dana pendidikan sekolah terdiri dari tiga iuran: iuran operasional, iuran personal, dan iuran investasi. Iuran operasional sebagian besar ditalangi dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Sedang iuran personal lebih untuk seragam, buku, dan kebutuhan melekat siswa.

Jika usulan pos iuran investasi ini nanti disetujui DPRD, kemungkinan besar siswa tinggal menanggung iuran personal dan sebagian kecil iuran operasional yang besarnya setelah diback-up dana BOS tinggal untuk SMK Rp 40 ribu dan SMA Rp 20 ribu. "Jadi tetap ada partisipasi dari orang tua murid, tapi tak terlalu besar lagi karena uang gedung sudah tidak ada," kata Haryadi.

Anggota DPRD Kota Yogyakarta yang tahun lalu mengawal soal program subsidi pemerintah bagi iuran investasi ini, Bambang Anjar Jalumurti membenarkan usulan tambahan alokasi pendidikan ini memang ditambah kembali oleh pemerintah. "Semoga tidak dilanggar lagi seperti tahun ini. Sudah disepakati diback-up nyatanya pemerintah tetap merestui sekolah menarik pungutan," kata dia.

Sejumlah SMA negeri dan sederajat di Kota Yogyakarta tahun ini masih menarik pungutan yang disebut sumbangan investasi pendidikan yang besarannya sekitar Rp 3 sampai Rp 3,5 juta atas persetujuan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

Untuk sejumlah sekolah yang terlanjur menarik iuran gedung dari wali murid tahun ini, DPRD belum tahu bagaimana teknisnya jika anggaran sudah disetujui. "Kami akan lihat urgensi penarikan dan itu dari Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah yang dibuat, kalau sudah ada laboratorium atau lengkap fasilitasnya, buat apa menarik lagi," kata Bambang.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta Arismawan mengapresiasi langkah pemerintah kota yang mulai mau memangkas uang gedung yang selama ini membebani murid itu. "Kami mengapresiasi dan akan mengawal kebijakan ini bisa terlaksana segera di lapangan," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya